Main Image
Ekonomi
Ekonomi | 06 Jan 2022

Inflasi Kaltim 2021 Berada dalam Rentang Target Nasional, Capai 2,15 Persen

968kpfm, Samarinda - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami inflasi yang rendah dan terkendali pada Desember 2021.

Dalam periode ini juga, BI menyebutkan inflasi Kaltim berada di bawah rentang target inflasi nasional.

Kepala Kantor Perwakilan BI Kaltim, Tutuk SH Cahyono menerangkan, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim pada Desember 2021 tercatat inflasi sebesar 0,68 persen secara bulanan (mtm), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya sebesar 0,17 persen secara bulanan (mtm).

"Pencapaian ini membuat inflasi Kaltim untuk keseluruhan tahun 2021 tercatat sebesar 2,15 persen secara tahunan (yoy). Lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 yang tercatat 0,78 persen secara tahunan (yoy) dan capaian nasional yang berada pada pada 1,87 persen secara tahunan (yoy)," kata Tutuk lewat siaran pers.

Tutuk melanjutkan, pencapaian inflasi Kaltim 2021 masih berada dalam rentang target inflasi nasional sebesar 3,00 kurang lebih 1 berdasarkan kelompok pengeluarannya.

Adapun, inflasi Desember 2021 utamanya bersumber dari kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi.

Momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru mendorong peningkatan permintaan masyarakat terhadap kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

"Kelompok makanan, minuman dan tembakau tercatat mengalami inflasi sebesar 1,78% (mtm) setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,12% (mtm), di mana kelompok ini merupakan kelompok dengan tingkat inflasi tertinggi pada bulan Desember 2021," sebut Tutuk.

"Kami memproyeksikan sekitar triwulan IV itu, masih cukup bagus, tapi relatif agak lambat. Kenapa, karena kita tahu harga batu bara itu puncaknya sudah lewat. Tetapi masih didukung dengan kegiatan nataru," tambahnya.

Selain itu, cabai rawit merupakan komoditas utama penyumbang inflasi Kaltim bulan ini dengan andil 0,26% (mtm) terhadap pembentukan inflasi Kaltim.

"Inflasi pada kelompok tersebut disebabkan oleh peningkatan aktivitas dan permintaan masyarakat terhadap komoditas bahan pangan strategis pada momen libur HBKN Nataru di tengah musim panen yang telah berlalu di daerah sentra produksi," kata Tutuk.

Sementara itu kelompok transportasi juga menjadi penyumbang inflasi terbesar setelah kelompok bahan makanan, minuman dan tembakau. Kelompok transportasi mengalami inflasi sebesar 1,39% (mtm) lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1,30% (mtm).

Adapun komoditas utama penyumbang inflasi dari kelompok tersebut adalah tarif angkutan udara dengan tingkat inflasi sebesar 9,85% (mtm) serta andil inflasi sebesar 0,15% (mtm).

Peningkatan inflasi pada kelompok transportasi disebabkan oleh berlanjutnya peningkatan mobilitas masyarakat di bulan Desember 2021 seiring dengan kasus covid-19 yang terus melandai di Indonesia maupun Kaltim.

"Masih terasa jejak-jejak covid-19, yang membuat perekonomian Kaltim di 2021 itu sempat mengalami negatif. Awal 2021 negatif, tetapi akhirnya bagus terus. Positif di triwulan kedua 2021," pungkasnya.

Penulis: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵