Main Image
Ekonomi
Ekonomi | 02 Aug 2024

Inflasi Kaltim Juli 2024 Terendah dalam Dua Tahun Terakhir

968kpfm, Samarinda - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalimantan Timur, Budi Widihartanto, memastikan tekanan inflasi di Kaltim pada Juli 2024 mencapai titik terendah dalam dua tahun terakhir.

Dalam rilis tertulisnya, Budi menyebutkan, Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan empat kota di Kaltim mencatat deflasi sebesar 0,38 persen (mtm) atau 2,18 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan deflasi nasional sebesar 0,18 persen (mtm).

"Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama deflasi dengan andil -1,10 persen. Deflasi ini dipicu oleh penurunan harga tomat, bawang merah, dan daging ayam ras," tulis Budi, Rabu, 1 Agustus 2024.

Penurunan harga tomat dan bawang merah disebabkan oleh melimpahnya pasokan dari daerah sentra di Jawa Timur. Sementara penurunan harga daging ayam ras terkait dengan menurunnya permintaan pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha.

Selain itu, kelompok transportasi juga mengalami deflasi yang signifikan akibat penurunan tarif angkutan udara. Penurunan ini didorong oleh peningkatan suplai transportasi udara, termasuk penerbangan tambahan dan rute baru menuju dan dari wilayah Kaltim.

Meski demikian, penurunan lebih dalam ditahan oleh beberapa komoditas seperti kangkung, sigaret kretek mesin (SKM), ikan layang/ikan benggol, taman kanak-kanak, dan emas perhiasan.

Budi menekankan pentingnya upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang terus dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Kaltim.

Kegiatan seperti penyaluran beras SPHP ke Kios Penyeimbang Inflasi di Pasar Segiri dan Pasar Merdeka, serta pasar murah di berbagai kota, termasuk Samarinda, Bontang, Paser, Berau, dan Penajam Paser Utara, terus digalakkan.

"Komunikasi antar TPID se-Kaltim terus ditingkatkan melalui rapat koordinasi untuk mengambil langkah konkret dalam pengendalian inflasi, sosialisasi dan edukasi gerakan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA), pelatihan diversifikasi pangan, serta penguatan digitalisasi data pangan," jelas Budi.

Budi berharap pencapaian inflasi rendah di Kaltim dapat berlanjut pada bulan Agustus meskipun dihadapkan pada tantangan tekanan inflasi dari tahun ajaran baru dan berbagai event lokal dan nasional. Masyarakat diimbau untuk mendukung pengendalian inflasi dengan berbelanja bijak dan tidak melakukan konsumsi berlebihan.

"Inflasi yang terkendali diharapkan dapat menjadi momentum pertumbuhan ekonomi Kaltim menuju masyarakat yang lebih sejahtera," tutupnya.

Penulis: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵