968kpfm, Samarinda – Inflasi Kalimantan Timur (Kaltim) tercatat tetap terkendali di tengah momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2025. Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim pada Desember 2024 mengalami inflasi sebesar 0,31% secara bulanan (month-to-month/mtm), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 0,44% (mtm).
Secara tahunan, inflasi Kaltim sebesar 1,47% (year-on-year/yoy) berada pada level rendah dan stabil. Kondisi ini memberikan peluang pertumbuhan konsumsi masyarakat yang lebih tinggi, yang pada akhirnya dapat mendorong peningkatan aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama inflasi Kaltim dengan andil sebesar 0,38% (mtm). Kepala Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kaltim, melalui pernyataan tertulis, menyebut bahwa inflasi kelompok ini dipicu oleh keterbatasan pasokan komoditas perikanan dan sayuran akibat cuaca ekstrem, termasuk curah hujan tinggi dan gelombang laut besar.
Selain itu, kenaikan harga bawang merah akibat berakhirnya masa panen di sentra Jawa Timur, serta meningkatnya permintaan selama HBKN Nataru, turut menyumbang inflasi.
Namun, laju inflasi tertahan oleh deflasi di kelompok transportasi yang menyumbang andil sebesar -0,10% (mtm). Penurunan tarif angkutan udara, seiring dengan kebijakan pemerintah untuk menekan harga tiket menjelang HBKN, menjadi faktor utama deflasi di sektor ini.
Untuk menjaga stabilitas inflasi, TPID se-Kaltim terus menjalankan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Beberapa langkah strategis yang dilakukan meliputi:
1. Ketersediaan Pasokan: Meningkatkan produksi pertanian melalui mekanisasi, distribusi bantuan pupuk, serta penguatan sarana dan prasarana pertanian kepada kelompok tani.
2. Keterjangkauan Harga: Monitoring harga dan stabilisasi untuk komoditas tertentu yang berpotensi menjadi penyumbang inflasi.
3. Kelancaran Distribusi: Peningkatan konektivitas antar daerah dan pembangunan infrastruktur seperti jalan tani di sentra pangan Kaltim.
4. Komunikasi Efektif: Koordinasi antardaerah melalui rapat TPID se-Kaltim dan sosialisasi diversifikasi pangan untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Salah satu inisiatif yang menonjol adalah High Level Meeting oleh TPID Kutai Timur yang menyoroti penguatan ketahanan pangan daerah.
Proyeksi 2025
Ke depan, TPID Provinsi Kaltim berkomitmen melanjutkan sinergi dengan berbagai pihak dalam menjalankan strategi 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif). Upaya ini diharapkan menjaga inflasi Kaltim tetap rendah dan stabil, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di wilayah tersebut.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima03 Jan 2025