KPFM SAMARINDA - Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang cukup bergeliat dalam era digitalisasi saat ini. Namun, tanpa adanya publikasi dan promosi dari pemerintah serta instansi terkait, maka sektor pariwisata tidak bisa berkembang dengan baik.
Berkaca dari hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, ingin agar seluruh pihak bisa berkoordinasi dengan baik untuk memajukan sektor pariwisata terutama dalam infrastruktur penunjang, terlebih Kaltim sudah ditunjuk menjadi ibu kota negara (IKN).
"Kami sudah berkomunikasi dengan Biro Infrastruktur, dan mereka telah meminta untuk melengkapi data kebutuhan infrastruktur untuk destinasi unggulan di seluruh Kabupaten/Kota," kata Sri Wahyuni, Minggu (3/11) sore.
Dispar Kaltim sebenarnya sudah memasukkan data yang telah diminta oleh Biro Infrastruktur, hanya saja yang menjadi masalah saat ini ialah bagaimana seluruh stakeholder bisa membantu Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim guna menyusun prioritas.
"Dari sekian banyak kebutuhan infrastruktur strategisnya yang mana dulu, maka itu yang kita prioritaskan," ungkapnya.
Sri menjelaskan, IKN akan menjadi salah satu kawasan strategis wisata di Kaltim. Guna mewujudkan hal tersebut, Sri akan mereview kembali rencana pembangunan pariwisata daerah (Reparda).
"Mau tidak mau Samboja dan PPU (Penajam Paser Utara) itu akan menjadi kawasan strategis pariwisata kita nantinya," tutup Sri.
Dokumentasi : KPFM Samarinda.
Penulis : Fajar
Editor : Agung
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima04 Nov 2019