KPFM SAMARINDA - Kemenangan gemilang kembali diraih perwakilan Astra Motor Samarinda, Ibnu Fachrizal, dalam ajang bergengsi The 20 th Safety Japan Instructors Competition 2019.
Keberhasilannya ini diwujudkan setelah dirinya secara resmi menjuarai dua kategori berbeda, yaitu kelas individu dan Group kelas CB400SF, pada 4 Oktober 2019 di S-Plaza Suzuka International Circuit Jepang.
Rizal menjadi kampium pertama dikelas CB400SF dengan total nilai 2688 poin, mengalahkan wakil dari Thailand Jaruwat Khanngern dengan 2666 poin, dan Tadashi Matsumoto dengan 2665 poin.
Ini merupakan gelar kedua yang diraih oleh Rizal di ajang yang sama. Tahun sebelumnya, salah satu instruktur safety Astra Motor Samarinda ini juga berhasi menjuarai kelas yang sama.
Setibanya di Samarinda pada Selasa (8/10/2019), Manajemen Astra Motor Samarinda langsung memberikan sambutan hangat kepada Rizal yang berhasil menjuarai kompetisi tahunan bagi setiap instruktur safety riding Honda di seluruh dunia.
Bertempat di Cafe Eat Boss Samarinda, Rizal langsung disambut oleh Head Region Astra Motor Samarinda, Lukas Ferinata, beserta jajaran manajemen lainnya. Dalam kesempatan ini Rizal membagikan cerita pengalamannya selama mengikuti The 20 th Safety Japan Instructors Competition 2019 di Jepang.
Rizal mengatakan, dalam kejuaraan tersebut terdapat 3 kategori penilaian yang diperlombakan yaitu, braking, slalom course dan low speed balance. Ketika uji praktik braking, Rizal memang kalah dari instruktur asal Singapura karena postur badan peserta sangat mempengaruhi tingkat pengereman motor.
"Dengan motor CB400SF akselerasi motor tentunya lebih besar dan tinggi. Postur tubuh yang lebih besar tentu bisa menekan gaya gravitasi motor sehingga tingkat pengereman motor bisa lebih maksimal," ucap Rizal, Selasa (8/10) siang.
Di sesi kedua yaitu slalom course, Rizal cenderung bermain lebih aman untuk bisa meraih poin maksimal. Memang catatan waktunya tidak sebaik instruktur Thailand dan Vietnam yang masing-masing meraih waktu 55 detik dan 54 detik. Namun, karena banyak pelanggaran yang dilakukan keduanya, maka poin mereka tidak maksimal.
"Catatan waktu saya hanya 57 detik, lebih lambat dari mereka, namun saya bisa mendapat poin yang cukup bagus karena bisa meminimalisir pelanggaran yang terjadi," tambahnya.
Memasuki sesi ketiga, kondisi cuaca di sirkuit Suzuka mulai berubah. Cuaca yang awalnya cukup baik tiba-tiba saja berubah menjadi hujan. Tentu saja faktor cuaca sedikit mempengaruhi mental para instruktur dalam sesi low speed balance yang terbagi dalam 4 sektor penilaian.
Meskipun dalam kondisi hujan dan kondisi jalan yang licin, Rizal berhasil meraih poin sempurna yaitu 1000 poin. Catatan poin tersebut sama dengan yang berhasil diraih oleh instruktur asal Thailand, hanya saja Rizal lebih unggul di beberapa ujian praktik sebelumnya, sehingga dirinya berhak menjadi juara 1 di kelas CB400SF.
"Setelah berhasil meraih poin sempurna, saya yakin pasti unggul dari Thailand. Ternyata memang benar, saya kembali meraih juara 1 di ajang yang sama pada tahun ini," imbuh Rizal.
Dari kejuaraan yang diikutinya kali ini, Rizal banyak mempelajari ilmu yang positif dalam hal safety riding. Menurutnya, yang terpenting dalam berkendara adalah mengenai etika. Tetapi jika mempraktikannya ke Indonesia belum tentu bisa, karena kulturnya yang cukup berbeda.
"Disana mereka sudah jarang mengedukasi pengendara mengenai etika, tetapi mereka lebih mengedukasi mengenai skill berkendara. Ketika mereka sudah paham skill berkendara, maka mereka sudah paham betul bagaimana etika berkendara yang baik," tutup Rizal.
Dokumentasi : KPFM Samarinda
Penulis : Fajar
Editor : Agung
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima08 Oct 2019