Istri Kapolri Adopsi Orangutan Betina Untuk Dilepasliarkan

Pendengar KP (Kutai Kartanegara) - Menyambut hari kesatuan gerakan Bhayangkari (HKGB), Ketua Umum Bhayangkari, Tri Suswati mengunjungi Hutan Konservasi Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation, pada Rabu (24/7/2019) di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Dalam kunjungannya, Tri Suswati bersama rombongan langsung mengunjungi Hutan Konservasi milik BOS Foundation tersebut untuk melepasliarkan empat ekor orangutan yang akan dibawa terlebih dahulu ke Kutai Timur (Kutim).

Ditemui KPFM setelah secara resmi melepasliarkan orangutan, Tri mengatakan, dirinya sangat berterima kasih kepada Ketua Daerah Bhayangkari di Kaltim yang sudah membawa rombongannya melihat sekaligus melepasliarkan orangutan.

Istri dari Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian ini berpendapat bahwa, kegiatan yang dilakukan oleh BOS Foundation dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim ini, merupakan hal yang baik untuk membantu melestarikan fauna yang saat ini sudah mulai berkurang populasinya.

"Semoga hal ini bisa membuka mata kita semua bahwa pentingnya melestarikan fauna endemik ini," ucap Tri, Rabu (24/7) pagi.

Empat orangutan yang akan dilepasliarkan terdiri dari tiga orangutan berjenis kelamin betina dan satu orangutan berjenis kelamin jantan. Dari empat ekor orangutan tersebut, Tri beserta rombongan mengadopsi tiga ekor sesuai dengan program yang dijalankan oleh BOS Foundation

"Tadi saya mengadopsi orangutan betina, saya kasih nama Cinta," Imbuh Tri.

Tidak hanya Tri yang mengadopsi orangutan, istri Menkopolhukam RI, Rugiya Wiranto, yang juga turut hadir dalam rombongan juga mengadopsi orangutan berjenis kelamin jantan yang diberi nama Boni.
Sementara itu, Istri Wakapolri, Putri Sarenande, memberi nama Bondan Prakoso bagi orangutan jantan yang diadopsinya. Menurutnya, nama itu diberikan agar orangutan ini bisa perkasa sama seperti namanya.
Keempat orangutan ini rencananya akan dibawa langsung ke hutan konservasi yang berada di daerah Wahau, Kabupaten Kutai timur untuk dilepasliarkan nantinya.

Dokumentasi : KPFM Samarinda / Muhammad Noor Fajar.

Penulis : Fajar

Editor : Agung