Main Image
Aksara
Aksara | 03 Mar 2020

Isu Covid-19 Bikin Masker Langka, Polresta Samarinda Sidak ke Apotek dan Distributor

KPFM SAMARINDA - Secara perlahan virus corona mulai memasuki wilayah Indonesia. Dampaknya, masyarakat menjadi resah karena virus dengan nama lain Covid-19 ini menyebar begitu cepat.

Mengutip dari laman arcgis.com pada Selasa (3/3/2020), sekitar pukul 14.30 WITA, tercatat sudah ada 90.936 orang yang terkornfirmasi mengidap Covid-19 di seluruh dunia, dengan total kematian mencapai 3.117 orang, dan masyarakat yang sembuh mencapai 48.017 orang.

Menyikapi penyebaran virus corona yang semakin masif, masyarakat pun berbondong-bondong mencari masker. Sehingga persediaannya mulai menipis. Bahkan, persediaan masker di Indonesia, khususnya Kota Samarinda sudah kosong sejak satu bulan yang lalu.

Menipisnya persediaan masker, dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk menimbunnya, dan menjual dengan harga yang sangat mahal.

Menyikapi hal tersebut, Unit Ekonomi Khusus (Eksus) Satreskrim Polresta Samarinda melakukan inspeksi mendadak (sidak) di berbagai apotek, dan distributor alat kesehatan pada Selasa (3/3/2020).

Kanit Eksus Satreskirm Polresta Samarinda, Iptu Akhmad Wira menuturkan, beberapa apotek dan distributor memang kehabisan persediaan masker sejak beberapa bulan yang lalu.

"Kalaupun ada, harganya mengalami kenaikan diatas harga normal," ujar Wira, Selasa (3/3) sore.

Kenaikan harga masker, kata Wira, bukan berasal dari pihak toko ataupun apotek, melainkan dari penyedia atau distributornya. Menurutnya, pihak penyedia meningkatkan harga masker melihat persediaannya yang mulai menipis, dan permintaan yang cukup banyak.

"Berdasarkan keterangan pemilik toko, harga masker memang sudah meningkat dari penyedia, sehingga mereka menyesuaikannya," sebut Wira.

Sekedar informasi, masker jenis Sensi sudah kosong sejak bulan Januari lalu. Sementara itu, untuk persediaan masker merk Q-Frezz berada di harga Rp 50.000, dari harga awal sebesar Rp 30.000 per boxnya. Untuk masker N-95, kini harganya menyentuh angka Rp 450.000 per boxnya, dengan harga satuan mencapai Rp 35.000.

Tidak hanya harga masker yang mengalami kenaikan. Dari pantauan KPFM, harga Hand Sanitizer juga mengalami peningkatan harga dua kali lipat. Biasanya, harga Hand Sanitizer jenis Aseptan dipatok dengan harga Rp 60.000, namun kini harganya sudah mencapai Rp 120.000 per buahnya.

Sebagai tindak lanjut langkanya persediaan masker di kota Tepian, Wira menegaskan, pihaknya akan terus melakukan sidak di berbagai apotek dan distributor penyedia alat kesehatan.

"Jika kami menemukan adanya indikasi penimbunan, kami akan menindaknya sesuai ketentuan dan undang-undang yang berlaku," pungkasnya.

 

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵