968kpfm, Samarinda - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim terus berupaya menekan laju inflasi di daerah ini. Tujuannya, agar tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi secara makro.
Inflasi Kaltim yang menembus angka empat persen dipicu dari berbagai sektor. Mulai dari kenaikan harga bahan baku energi hingga pangan, yang dinilai memengaruhi kondisi perekonomian global.
Kepala KPw-BI Kaltim, Ricky Perdana Gozali menyebutkan langkah yang akan diambil pihaknya bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID). Di antaranya, menjaga ketersediaan dan menjamin kelancaran distribusi pasokan bahan pangan.
"Termasuk menjamin harga masih tetap terjangkau," kata Ricky usai menghadiri Rakornas Pengendalian Inflasi 2022 secara daring di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, belum lama ini.
Ricky menerangkan, pangan merupakan penyumbang inflasi terbesar di Kaltim saat ini. Nilai kenaikannya di atas 10 persen.
"Selain itu, biaya transportasi, seperti tiket perjalanan pesawat yang menyumbang inflasi di Kaltim," ucapnya.
Ditemui di lokasi yang sama, Gubernur Kaltim, Isran Noor tak menampik bahwa inflasi di Benua Etam dipengaruhi kenaikan harga pangan jenis hortikultura. Seperti cabai dan bawang.
Menurut pria yang juga menjabat Ketua DPW Partai Nasdem Kaltim itu, faktor iklim berdampak pada kenaikan harga cabai. Sehingga menghambat pasokan pangan Kaltim, yang masih bergantung pada daerah lain, termasuk dari Pulau Jawa dan Sulawesi.
"Kalau daerah pemasok masuk musim penghujan, tentu sangat berpengaruh terhadap produksi. Walaupun di Kaltim juga ada produksinya, tetapi terbatas," terang Isran.
Isran berharap, TPID Kaltim dapat mengendalikan inflasi di bawah angka inflasi nasional yang tercatat 4,94 persen. "TPID bisa menjaga ketersedian pasokan dan keterjangkauan harga kebutuhan pokok. Masyarakat masyarakat diharapkan tidak melakukan hal-hal yang bisa memicu inflasi lebih naik lagi," pungkas orang nomor satu di Kaltim itu.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima23 Aug 2022