Main Image
Dunia
Dunia | 14 Feb 2020

Jalur Darat Primadona Peredaran Narkoba ke Samarinda

KPFM SAMARINDA - Kota Tepian tampaknya masih menjadi lokasi primadona bagi bandar narkotika untuk memasarkan barang haramnya. Hal tersebut terlihat dari maraknya kasus penyalahgunaan narkotika yang diungkap Polresta Samarinda dalam beberapa bulan terakhir.

Berdasarkan data yang dirangkum Satreskoba Polresta Samarinda sepanjang bulan Januari hingga pertengahan Februari 2020, terdapat 34 kasus penyalahgunaan dan peredaran narkotika yang terbongkar.

Kemudian sebanyak 39 tersangka berhasil diamankan kepolisian. Barang bukti yang didapat dari puluhan tersangka tersebut di antaranya ganja seberat 1.950,9 gram, 700 butir pil ekstasi dan 3.140,05 gram sabu-sabu.

Dilihat sistem distribusinya, rata-rata narkotika ini berasal dari Malaysia yang dikirim melalui Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) lewat jalur darat.

Kasat Reskoba Polresta Samarinda, Kompol Raden Sigit Satrio Hutomo mengatakan, jalur darat merupakan akses favorit pelaku penyelewengan narkoba.

"Karena proses pemindahan barang bisa dilakukan dengan cepat dan efektif. Jika ada masalah, mereka bisa berhenti sejenak atau memutar balik," kata pria yang akrab disapa Sigit itu, Jumat (14/2/2020) siang.

Berbeda dengan jalur lain seperti air dan udara. Meski terkadang masih digunakan sebagai jalur distribusi alternatif, namun hal tersebut sangat jarang terjadi. Bahkan, jika distribusikan melalui dua jalur alternatif tersebut, pengirimannya baru terungkap saat berada di darat.

"Kami belajar dari tangkapan sebelumnya, rata-rata distribusinya baru terungkap saat berada di darat," kata Sigit.

Dia juga menyebut, narkotika yang beredar di Samarinda berasal dari jalur utara. Di mana satu-satunya jalur pengiriman yang ada yaitu Jalan Poros Samarinda-Bontang. Oleh karena itu, kepolisian kerap melakukan penindakan di lokasi tersebut.

"Kalau mereka sudah lolos dari jalur itu, maka akan susah terdeteksi karena banyak jalur alternatif. Berbeda halnya jika mereka masih berada di jalan poros, pilihannya hanya putar balik. Makanya kami sering melakukan penindakan disana," ungkap Sigit.

Lebih lanjut, guna menekan tindak pidana peredaran dan penyalahgunaan narkotika, kepolisian akan terus melakukan penjagaan di sekitar jalur masuk dan keluar Samarinda serta beberapa wilayah dalam kota yang dianggap rentan terhadap peredaran narkotika.

"Kami berharap seluruh stakeholder bisa bersinergi untuk memberantas peredaran narkotika, sehingga penyebarannya bisa diminimalisir," tutup Sigit.

 

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵