Pendengar KP (Samarinda) - Pasca hari besar keagamaan nasional pada bulan Desember 2018, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) masih mengalami inflasi. Tingkat inflasi Kaltim pada Januari 2019 tercatat sebesar 0,56%, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,54%.
Berdasarkan golongannya, inflasi tertinggi di Kaltim bersumber dari kelompok bahan makanan sebesar 2,87% dan sandang sebesar 0,18%. Inflasi bulanan Kaltim tercatat lebih tinggi dibandingkan nasional sebesar 0,32%.
"Adapun capaian inflasi nasional Januari 2019 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya," ucap Muhammad Nur, melalui siaran pers yang diterbitkan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim, Jumat (1/2).
Berdasarkan komoditasnya, inflasi Kaltim bersumber dari daging ayam ras. Harga pakan yang relatif tinggi menjadi salah satu penyebab tingginya Harga Pokok Penjualan (HPP) untuk daging ayam ras. Rata-rata harga jagung (pakan utama ayam ras) masih berada diatas harga acuan penjualan sebesar Rp 4.000/kg.
Berdasarkan kota pembentuknya, Kota Balikpapan mengalami inflasi sebesar 0,50%, dan Samarinda sebesar 0,60%. Inflasi Balikpapan didorong oleh kenaikan harga kangkung. Adapun di Samarinda inflasi disebabkan oleh kenaikan harga daging ayam ras.
Pada bulan Februari 2019, tekanan inflasi diperkirakan lebih rendah.
"Normalisasi konsumsi yang masih terus berlanjut serta dimulainya musim panen untuk komoditas jagung di sejumlah tempat diperkirakan mempengaruhi penurunan HPP ayam ras," ungkap Muhammad Nur.
Kantor Perwakilan BI Provinsi Kaltim dan segenap stakeholder terkait yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) senantiasa memantau perkembangan inflasi dan perekonomian secara umum, khususnya di Kaltim.
Sejumlah kegiatan telah dilakukan guna mengantispasi kenaikan harga yang berkelanjutan, seperti operasi pasar maupun inspeksi mendadak ke pasar tradisional maupun modern serta memantau ketersediaan stok di pasar induk dan distributor utama.
Hal tersebut dimaksudkan untuk memantau pergerakan harga secara langsung dan memastikan ketersediaan stok di masyarakat. Bank Indonesia secara konsisten akan terus melakukan asesmen terkait perkembangan perekonomian dan inflasi Kaltim terkini guna menuju sasaran inflasi akhir tahun sebesar 3,5% plus minus satu.
Dokumentasi: Istimewa
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima04 Feb 2019