Main Image
Kota Tepian
Kota Tepian | 15 Jan 2021

Januari jadi Puncak Musim Hujan, BMKG Ingatkan Masyarakat Wapadai Banjir

968kpfm, Samarinda - Beberapa hari kebelakang, Kota Tepian terus diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat. Tidak hanya menyebabkan banjir, tingginya curah hujan juga membuat terjadinya tanah longsor di sejumlah titik yang rawan.

Prakirawan Cuaca Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Samarinda, Anna Tania Annisa membeberkan, kemungkinan kondisi cuaca seperti ini akan terus terjadi dalam 3 hari ke depan. Hal ini terjadi karena adanya belokan angin dan pertemuan angin di wilayah Kaltim.

"Belokan angin tersebut mengakibatkan adanya peningkatan massa udara basah, yang mendukung proses pembentukan awan konvektif (awan yang menyebabkan hujan)," terang Anna, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (15/1).

Anna menyebutkan, berdasarkan data yang telah dihimpun oleh BMKG Samarinda melalui alat pengukur curah hujan, dalam 10 hari terakhir volume air hujan di Kota Tepian berada di angka 32 milimeter atau masuk dalam kategori hujan sedang.

"Sebenarnya ini bukan dampak La Nina, karena khusus di Kaltim pengaruhnya tidak cukup besar. Tetapi sesuai prakiraan yang ada, bulan Januari ini merupakan puncak musim hujan di Samarinda. Jadi kami menghimbau masyarakat agar waspada akan angin kencang, pohon rebah, longsor dan banjir," tandasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang menuturkan, saat curah hujan yang terbilang tinggi seperti saat ini, jajarannya terus berupaya untuk mengendalikan permasalahan banjir, lingkungan dan pengendalian drainase di Kota Tepian.

"Memang terlihat bahwa curah hujan di Samarinda cukup tinggi ya beberapa hari ini, sehingga ada beberapa wilayah yang tergenang, tapi itu hanya sebentar. Tapi kami terus berupaya untuk mengentaskan banjir sembari berharap curah hujan bisa menurun," ucap Jaang.

Disinggung terkait keluhan masyarakat perihal proyek drainase menjadi salah satu faktor penyebab banjir, Jaang menampik penilaian tersebut. Menurutnya, proyek drainase itu masih belum selesai semua dan beberapa masih dikerjakan, sehingga air tidak mengalir secara sempurna.

"Ini kan bukan keputusan wali kota, jadi berdasarkan analisa dan rencana dari konsultan. Tapi akan tetap kami evaluasi lah nanti ya. Secara umum saya harap debit hujan bisa berkurang, dan kondisi drainase lingkungan bisa diperbaiki untuk bisa mengendalikan banjir," pungkasnya.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵