Jasad Membusuk Tergantung di Pohon Bikin Geger Warga Sungai Pinang

968kpfm, Samarinda - Penemuan mayat di Jalan Gatot Subroto, Gang 10, Kecamatan Sungai Pinang membuat warga geger. Mayat dalam posisi tergantung ditemukan pada Senin (28/6), sekitar pukul 08.00 WITA.

Ketua RT 27 Budiman menerangkan, jasad pria itu pertama kali ditemukan oleh seorang warganya bernama Ridwan, yang tengah berkebun dan membersihkan saluran drainase bekas lapangan udara Temindung.

"Pak Ridwan saat itu sedang bersih-bersih kebun. Sudah 3 hari dia mencium aroma tidak sedap sehingga Pak Ridwan mencari sumber bau tersebut sambil membersihkan saluran parit di sekitar kebunnya," cerita Budiman.

Ketika membersihkan saluran drainase, Ridwan dikejutkan dengan seorang pria yang telah tewas tergantung di sebuah pohon, yang berada tepat diatas saluran drainase.

Mengetahui hal itu, Ridwan langsung menghubungi Budiman selaku ketua RT 27. "Setibanya saya di sana bersama 3 warga lainnya, saya melihat jasad pria tersebut sudah mengeluarkan aroma bau busuk yang tajam, kondisinya sudah rusak dan mengeluarkan belatung. Untuk usia saya kira sekitar 30 tahunan," sambungnya.

Budiman menuturkan, posisi jasad yang tergantung saat itu kakinya telah menyentuh air saluran drainase dengan mengenakan kaos oblong warna putih bermotif serta celana jeans.

Kemudian, Budiman pun langsung melaporkan penemuan itu ke Kelurahan Bandara, Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Bandara, Babinsa, serta Bhabinkamtibmas.

"Sekitar 10 menit kemudian FKPM bandara datang bersama bhabinkamtibmas setelah itu tim Inafis dari Polresta Samarinda," tambahnya.

Ketua RT 27 Budiman juga mengungkapkan bahwa dirinya sulit untuk mengenali jasad karena kondisinya yang telah rusak. Terlebih tidak ada tanda pengenal yang ditemukan pada jasad yang menggantung itu.

"Semua warga di sini tidak ada yang mengenali korban. Bau tidak sedap itu sudah tercium 3 hari yang lalu dan saya kira sudah sekitar semingguan tergantung," tandasnya.

Petugas pun segera membawa jasad tak dikenal itu ke RSUD AW Sjahranie menggunakan ambulans PMI untuk keperluan visum.

Penulis: Maul