Main Image
Advertorial
Advertorial | 15 Feb 2023

Jelang Ramadan, Disperindagkop-UKM Kaltim Atur Strategi Tekan Kenaikan Harga

968kpfm, Samarinda - Skema khusus tengah disiapkan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Kaltim dalam menekan harga bahan pokok menjelang Ramadhan 2023 yang akan jatuh pada Maret mendatang.

Kadis Perindagkop dan UKM Kaltim, M Sa'duddin menerangkan, pemerintah selalu mempersiapkan langkah khusus mengantisipasi kenaikan harga ketika mendekati hari raya keagamaan lewat cara berkoordinasi dengan instansi terkait di kabupaten dan kota.

"Sebulan menjelang Ramadhan, kami mulai rutin memantau harga bahan pokok dan penting yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Kaltim. Termasuk memantau ketersedian stok yang ada. Sebab, kestabilan harga sangat berpengaruh dengan ketersedian stok yang ada," ungkap Sa'duddin, Selasa (14/2).

“Sekarang ini soal minyak goreng yang sedang mengalami kenaikan. Kami akan kaji kenaikan harga di Jawa apakah berpengaruh besar dengan yang ada di sini (Kaltim). Apalagi nanti mendekati idulfitri, pasti kami pantau soal harga dan stok,” sambungnya.

Sejauh ini, Sa’dudin menyatakan bahwa ketersedian stok bahan pokok dan penting di Kaltim masih aman dan mencukupi hingga dua bulan mendatang. Namun, ketersedian itu bisa saja menipis akibat adanya peningkatan permintaan saat bulan puasa dan mendekati hari raya idul fitri.

“Mendekati lebaran (idul fitri) kan berbeda kebutuhannya (masyarakat). Nanti kami akan pastikan supply (pasokan) bahan pokok kan tetap tercukupi,” imbuhnya.

Jika pun nantinya kebutuhan masyarakat jauh lebih tinggi dari stok yang ada, Disperindagkop dan UMKM, akan segera meminta pemenuhan bahan pokok melalui pintu Badan Pangan Nasional dan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog).

Selain itu, guna mengantisipasi kenaikan harga dari sisi distribusi bahan pokok, bisa saja nantinya pemerintah akan menerapkan subsidi ongkos angkut. Operasi pasar murah juga sangat mungkin dilakukan jika bahan pokok dan penting secara rata-rata di setiap daerah mengalami lonjakan harga yang signifikan. Hal itu sebagai langkah untuk membantu pemenuhan bahan pokok masyarakat.

“Tapi tergantung situasinya. Kalau memang secara rata-rata bisa dilakukan (pasar murah) tapi jika hanya spot-spot di daerah saja, seperti sebelumnya di Kabupaten Mahulu, kami harapkan nanti pemkab setempat yang bergerak dahulu, bukan hanya provinsi,” pungkasnya.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵