968kpfm, Samarinda - Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono meminta jajaran terkait melakukan investigasi secara menyeluruh terkai ditabraknya pilar tiga Jembatan Mahakam, yang belum lama terjadi.
Sapto menerangkan, sejak diresmikan pada tahun 1986, Jembatan Mahakam didapuk dengan masa kerja selama 50 tahun. Namun dalam perjalanannya, Jembatan berusia 36 tahun ini harus berkali-kali ditabrak oleh kapal tongkang pengangkut batubara.
Politisi Partai Golkar ini pun pesimis bahwa Jembatan Mahakam mampu menahan beban kerja selama 50 tahun karena kerap ditabrak oleh kapal.
"Dengan kejadian seperti ini pasti tidak sampai masa 50 tahun meski sering kali kita perbaiki puluhan kali. Makanya kami meminta kepada yang bersangkutan, yakni Kementerian PUPR segera melakukan investigasi secara menyeluruh," tegas Sapto.
Sementara itu, Ahli Jembatan Core Team P2JN, Aco Wahyudi memaparkan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan visual terhadap kondisi pancang pipa baja pada pier tiga Jembatan Mahakam pasca insiden tabrakan ini.
"'Untuk kondisi tiang pancang baja sendiri pasca terjadinya tumbukan kapal ponton muatan batubara terlihat ada gesekan antara tiang pancang baja denga lambung kapal ponton ini. Itu bisa terlihat dari bekas gesekan yang terlihat berwarna kecoklatan dari lambung kapal ponton tersebut," jelasnya.
Selain itu, beber Aco, pada bagian interaksi pancang pipa baja terhadap elemen pile cap pier tiga Jembatan Mahakam tidak terindikasi mengalami kerusakan secara visual. Namun pihaknya mendapati temuan baru adanya rekahan baru pada sisi kiri bagian bawah pile cap dari hulu sungai, yang terindikasi akibat getaran dari beban tumbukan kapal dengan visual retak dan pecah pada elemen permukaan beton sisi bawah.
"Namun sesuai pengamatan elemen tersebut adalah elemen beton tambalan/tambahan untuk menutupi/patching terhadap elemen beton pile cap sebelumnya," ungkap Aco
Tak hanya bagian bawah. Pada bangunan atas juga dilakukan pemeriksaan terhadap kondisi ekspansion joint pada segmen pier tiga. Hasilnya, memiliki data beberapa tahun sebelumnya pasca tumbukan kapal memang memberikan perubahan terhadap posisi ekspansion joint.
"Namun perubahan tidak signifikan berkisar antara 4-9 milimeter berdasarkan pengukuran lapangan terbaru terhadap posisi pada tahun sebelumnya," sebutnya.
Lewat hasil pengamatannya ini, Aco menyarankan agar melakukan perbaikan dengan menggunakan Grouting pada area yang mengalami kerusakan akibat tumbukan dengan melakukan perkuatan dengan FRP/Concrete Jacketing pada area tersebut.
"Kami sarankan kepada pihak terkait untuk segera menangani kerusakan tersebut karena baja tulangan telah terekspos, serta melakukan evaluasi pada bagian yang mengalami kerusakan," tandasnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima29 Dec 2022