968kpfm, Samarinda - Keberhasilan pengungkapan kasus narkotika di Kalimantan Timur (Kaltim) belakangan ini, menjadi bukti bahwa benua etam masih menjadi "sasaran empuk" bagi peredaran barang haram tersebut. Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kaltim, Brigjen Pol Wisnu Andayana, Kamis (20/5).
Arus pergerakan masyarakat yang sangat aktif dan maju membuat para pengedar memanfaatkan kondisi tersebut untuk melakukan aksinya. Bahkan tak jarang mereka memasarkannya kepada anak-anak yang masih menempuh pendidikan.
"Gorontalo yang sepi saja masih menjadi pasar mereka (pengedar), apalagi jika di Kaltim. Terlebih di sini ekonomi masyarakatnya lebih tinggi, sehingga menjadi sasaran empuk mereka," ucap Wisnu.
Mantan Kepala BNNP Gorontalo itu mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya pencegahan bersama agar peredaran narkotika tidak semakin meningkat, salah satunya dengan terus menjalin komunikasi bersama stakeholder terkait di Benua Etam.
"Setelah saya bertemu dengan berbagai pimpinan stakeholder, semuanya memiliki komitmen tinggi. Tidak ada yang setuju Kaltim menjadi tempat pemasaran narkoba," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B (KPPBC TMP B) Samarinda, Rambang Firtsyadi mengatakan, pihaknya kerap melakukan patroli bersama dengan pihak kepolisian maupun BNN untuk menggagalkan distribusi narkotika, utamanya di jalur tikus.
"Jalan tikus ini memang susah dijangkau karena keterbatasan SDM (Sumber Daya Manusia) dan minimnya sarana prasarana," ucap Rambang.
Lebih lanjut, Bea Cukai terus melakukan sinergitas dengan BNN, Polisi serta Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) guna mengawasi barang ilegal seperti narkotika yang berasal dari luar negeri, agar tidak masuk ke wilayah Kaltim.
Penulis : Fajar
Editor : Iyan
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima20 May 2021