968kpfm, Samarinda - Hingga saat ini, Kaltim masih kekurangan banyak wasit level nasional yang bertugas di liga sepak bola Indonesia. Komite Wasit Asprov PSSI Kaltim, Alimudin menyebutkan, sebenarnya ada dua wasit dari provinsi ini yang punya lisensi nasional, mereka adalah Kusni dan Najamudin Aspiran.
Bahkan, Najamudin pernah berstatus sebagai wasit berlisensi FIFA. Namun kini keduanya sudah pensiun sebagai pengadil di lapangan.
"Sebenarnya kita ini sangat kekurangan. Sampai saat ini pengganti Kusni dan Najamudin belum ada," kata Alimudin.
Maka dari itu, Asprov PSSI Kaltim dan Askot PSSI Samarinda berupaya menelurkan generasi wasit terbaru. Demi mencari pengganti Kusni dan Najamudin. Sebuah kegiatan bertajuk kursus wasit C3 dan C2 di Hotel JB Jalan KH Agus Salim.
Kursus kali ini diikuti 50 peserta, salah satunya dari Jombang, Jawa Timur. Bahkan salah satu peserta masih berusia 15 tahun yang merupakan asal Samarinda. Peserta belia ini mengikuti kursus C3.
Alimudi menjelaskan, kursus wasit C3 merupakan tingkat dasar. Jika sudah mengantongi lisensi C3, sudah bisa memimpin pertandingan tingkat kabupaten/kota. Sementara untuk C2 bisa memimpin pertandingan tingkat provinsi.
"Makanya harapan kami, yang sudah ikut C3 bisa ambil C2. Sementara yang sudah C2, bisa ambil C1. Kalau sudah C1, bisa dipanggil PSSI untuk mengikuti penyegaran agar bisa memimpin Liga 3 atau tingkat nasional," terangnya.
Selanjutnya, materi kursus disampaikan tiga instruktur yakni Kusni, Najamudin dan Warsito. Peserta diberi materi law of the game sebanyak 17 pasal. Tentunya ada pula materi terkait ketahanan fisik.
"Kalau untuk C3 masih ada toleransi sedikit. Kalau C1 tidak ada toleransi. Harus betul-betul lulus. Khususnya lari, fisik betul-betul diuji," jelasnya.
Alimudin melanjutkan, pembentukan mental juga dinilai sangat penting. Jamak diketahui wasit kerap mendapat intimidasi dari pemain atau bahkan suporter.
"Soal mental ini sangat penting. Kalau ingin menugaskan, kita harus hati-hati. Kalau wasitnya masih muda dan dapat pressure atau katakanlah dikasari, biasanya tidak mau jadi wasit lagi. Akhirnya kita kesulitan mendapatkan pengganti yang senior," tandasnya.
Sementara itu, saat pembukaan kursus panitia menerapkan protokol kesehatan. Peserta yang datang, sebelum memasuki ruangan wajib mencuci tangan dengan hand sanitizer dan wajib menggunakan masker. Kursi di dalam ruangan juga diberi jarak. Kursus kali ini dibuka Wakil Ketua Asprov PSSI Kaltim Syarifuddin Duntu dan turut hadir Ketua Askot PSSI Samarinda Joha Fajal serta Wakil Ketua I KONI Samarinda Dandri Dauri.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima05 Oct 2020