Main Image
Ekonomi
Ekonomi | 22 Sep 2020

Kaltim Punya Potensi Besar Kembangkan Kawasan Industri

968kpfm, Samarinda - Selain sumber daya alam yang melimpah, Provinsi Kaltim punya potensi besar mengembangkan bisnis manufaktur. Hal ini disampaikan Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI), Sanny Iskandar.

Meski Sanny mengakui bahwa saat ini realisasi pembangunan kawasan industri masih fokus di Jawa. HKI mencatat jumlah kawasan industri di seluruh Indonesia ada 87, dengan total area 86 ribu hektare. Dari total itu hanya 18 yang berada di luar Pulau Jawa.

"Kami berusaha memperluas pemerataan kawasan industri. Terutama daerah-daerah yang berpotensi seperti Kaltim," kata Sanny, saat memberi penjelasan dalam webinar Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Kaltim, belum lama ini.

Menurut Sanny, pemerintah pusat dan daerah seharusnya bermitra dengan investor untuk membangun kawasan industri di daerah. Upaya pemerataan penyebaran dan percepatan pembangunan industri ke daerah telah dibut kebijakan percepatan realisasi pembangunan.

"Antara lain kawasan industri prioritas dan kawasan ekonomi khusus (KEK) dan ditetapkan menjadi proyek strategis nasional (PSN)," sebut pria yang juga menjabat wakil ketua umum KADIN Indonesia Bidang Pengembangan Kawasan Ekonomi (PKE).

Sanny melanjutkan, kawasan akan maju jika didukung tenaga kerja terampil dan lingkungan sekitar yang kondusif.

"Nah, Kaltim sudah memiliki kawasan industri, seharusnya yang ada ini bisa terus didorong perkembangannya. Jika tidak dikembangkan dalam jangka waktu lama, maka bisa dicabut status kawasan industrinya. Sehingga apa yang diperjuangkan akan menjadi sia-sia," tandasnya.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Tutuk SH Cahyono menambahkan, Kaltim punya sejumlah beberapa kawasan industri yang diharapkan mampu menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi.

Menurut Tutuk, di kawasan industri itu dapat mengembangkan berbagai komoditas andalan. Seperti produk turunan batu bara yang bernilai tambah relatif tinggi dan sudah mulai diminati investor.

"Hilirisasi dua sektor usaha, yakni batu bara dan kelapa sawit bakal mendorong industri pengolahan lainnya, yang terintegrasi di satu kawasan. Menurut dia, hilirisasi crude palm oil (CPO) atau minyak mentah dapat dikembangkan lebih jauh," ucapnya

"Di Kaltim ada kawasan industri petrokimia yang terintegrasi di Kawasan Industri (KI) Bontang. Di sana, sudah berdaya saing, dapat terus dikembangkan guna menampung untuk kebutuhan impor," pungkasnya.

Penulis: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵