Main Image
Aksara
Aksara | 06 Feb 2019

Kapal Bermuatan Gas Elpiji Meledak, Dua ABK Belum Ditemukan

Pendengar KP (Samarinda) - Kapal Motor (KM) Amelia yang sedang berlabuh di Dermaga SI Mahakam, Jalan KH Mas Mansyur, Loa Bakung, Sungai Kunjang, Samarinda, tiba-tiba meledak, Selasa (5/2) malam, sekitar pukul 21.18 WITA.

Ledakan tersebut bahkan terdengar hingga radius lebih dari 2 kilometer, dan mengakibatkan KM Tanjung Mas yang berada di sebelah KM Amelia, serta rumah warga di sekitar lokasi dermaga rusak parah. Tak hanya itu, lima Anak Buah Kapal (ABK) dari KM Amelia turut menjadi korban akibat peristiwa ini.

Dua ABK KM Amelia atas nama Ramadhan dan Muchtar harus dilarikan ke Rumah Sakit Dirgahayu. Sedangkan satu ABK atas nama Ningsih, dibawa ke Rumah Sakit Hermina. Sementara itu, dua ABK atas nama Arman dan Jamaluddin masih belum ditemukan.

KM Amelia sendiri memiliki muatan sembako dan tabung gas elpiji dengan kapasitas 50 ton. Barang-barang tersebut rencananya hendak dikirim ke Kecamatan Biduk-Biduk, Kabupaten Berau.

"Saat kejadian, tidak ada aktivitas yang dilakukan oleh awak KM Amelia, karena biasanya aktivitas bongkar muatan tidak sampai malam," ungkap penjaga gudang Dermaga SI Mahakam, Alimin, Selasa (5/2) malam.

Ditemui terpisah, Kepala Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Samarinda, Iptu Hardi menjelaskan, setelah mendengar suara ledakan, pihaknya segera mendatangi lokasi kejadian. Namun, saat tiba di tempat kejadian perkara (TKP), kondisi dermaga sudah dipenuhi oleh puing-puing kaca dan kayu, baik dari kapal yang meledak maupun dari rumah di sekitar dermaga.

"Untuk sementara kami sedang menyelidiki penyebab kejadian meledaknya KM Amelia. Kami juga memfokuskan pencarian kepada dua ABK yang belum ditemukan," kata Hardi, Selasa (5/2) malam.

Sementara itu, Kepala Unit Siaga SAR Samarinda, Dede Hariana menuturkan, pihaknya telah membangun posko, untuk melakukan pencarian terhadap dua ABK yang hilang.

"Pencarian akan dimulai pada pagi hari (Rabu), karena saat ini kondisinya tidak memungkinkan akibat sudah terlalu malam, dan air sungai mulai naik," ucap Dede, Selasa (5/2) malam.

Dari perkembangan informasi yang diterima oleh KPFM, salah satu ABK atas nama Ramadhan dinyatakan meninggal dunia akibat luka bakar yang cukup serius. Tim Sar juga akan terus bersiaga di lokasi kejadian, untuk mencari dua ABK yang belum ditemukan.

Dokumentasi: KPFM Samarinda/Muhammad Noor Fajar.

Penulis: Fajar

Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵