Kapal Pengangkut Batu Bara Nyaris Karam di Perairan Mahakam

Pendengar KP (Samarinda) - Sebuah kapal tongkang bermuatan batu bara nampak dalam kondisi miring, bahkan nyaris karam di perairan sungai Mahakam, tepatnya di sekitar jalan Cipto Mangunkusumo, Kecamatan Samarinda Seberang, Senin (18/3).

Patut diketahui bahwa kapal ponton bermuatan batu bara tersebut, sebelumnya ditarik oleh kapal tugboat Dolphin 07 yang berlayar dari Kutai Kartanegara (Kukar) menuju Balikpapan. Menurut keterangan saksi bernama Rusdi, kapal tongkang tersebut diketahui sudah berada disana sejak kemarin (17/3).

"Kapal tersebut awalnya berada di tengah perairan Sungai Mahakam dan sedang tambat sambil menunggu air sungai naik. Namun, sekitar pukul 17.00 WITA, tiba-tiba kapal tersebut miring hingga nyaris tenggelam," ungkap Rusdi, Senin (18/3) siang. Beruntung tiga buah kapal tugboat segera mengevakuasi ponton itu ke tepi Sungai Mahakam.

Ditemui terpisah, Kapolsek Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Samarinda, AKP Aldi Alfa Faroqi menuturkan, pihaknya baru menerima informasi kejadian sekitar pukul 12.15 WITA. Bergegas, dirinya menginstruksikan tim untuk memantau lokasi kejadian.

Sesampainya di lokasi, benar saja, terdapat sebuah kapal ponton bermuatan batu bara, yang terlihat miring hingga nyaris tenggelam.

"Kami memperkirakan bahwa kemiringan kapal mencapai 20 sampai 60 derajat," ucap Aldi, Senin (18/3) petang.

Menurut informasi di lapangan, dugaan sementara, kapal tersebut miring akibat mengalami kebocoran di bagian belakang kiri kapal tersebut. Selain itu, kapal tersebut diduga mengalami kebocoran saat perjalanan menuju Balikpapan, sehingga mereka berhenti di lokasi kejadian untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Namun, hal tersebut bisa dikatakan terlambat, karena melihat dari gambar yang sudah tersebar di media sosial, Aldi memastikan bahwa memang ada sebagian muatan yang tumpah dan mencemari perairan Sungai Mahakam.

Saat ini, Polsek KP3 sedang melakukan penyelidikan, terkait penyebab nyaris tenggelamnya kapal tongkang tersebut.

"Setelah penyebabnya sudah diketahui, barulah kami melakukan pemeriksaan terkait adanya tumpahan batu bara yang mencemari perairan mahakam," tutup Aldi.

Dokumentasi: Istimewa

Penulis: Fajar

Editor: Maul