968kpfm, Samarinda - Sebuah kapal jenis Self Propelled Oil Barge (SPOB) bernama Mulia Mandiri 07, yang mengangkut minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) tenggelam di perairan Sungai Mahakam. Tepatnya di Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Sabtu (10/4) lalu.
Dilansir dari Sapos.co.id, kapal SPOB diproyeksi membawa 5 ton CPO. Kejadian terjadi saat kapal hendak menuju dan bersandar di dermaga Teluk Cinta, Samarinda Seberang.
Namun karena posisinya yang sudah miring, ditambah hantaman ombak dari kapal kelotok yang melintas, kapal itu pun tenggelam dan menyisakan cemaran minyak kelapa sawit di dekat permukiman warga.
DLH Kaltim Hati-Hati Tangani Kasus
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kaltim Ence Ahmad Rafiddin Rizal, ceceran tumpahan CPO itu melebar sampai tujuh kilometer dari titik terjauh ke arah hilir sungai.
"Dari titik lokasi tenggelamnya, kurang lebih tujuh kilometer titik terjauh ke arah hilir," sebut Rizal saat dihubungi lewat saluran telepon oleh salah satu awak media di Samarinda. Pemantauan tumpahan minyak menggunakan drone dan Google Maps.
Sementara pembersihan, ucap Rizal, CPO bakal disedot, lalu dikumpulkan ke dalam tangki. Pembersihan melibatkan pihak swasta, DLH Samarinda, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), dan unsur relawan.
Rizal melanjutkan, dalam menelusuri tumpahan minyak kelapa sawit ini, DLH Kaltim turut menggandeng Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Kalimantan.
Langkah awal yang dilakukan adalah mengambil tiga sampel minyak dari tiga titik di sekitar lokasi karamnya kapal, untuk diuji.
"Dalam waktu beberapa hari ini selesai, sambil menunggu apakah ada aduan masyarakat," ujarnya.
Dalam penanganan kasus ini, DLH Kaltim sangat berhati-hati. Sehingga duduk perkara kasus yang erat kaitannya dengan denda atau pidana, mesti digali lebih jauh.
"Pertama, memang harus ketahuan dulu siapa di balik ini. Artinya pemilik harus kami ketahui dulu," tegasnya.
ABK yang Tenggelam telah Ditemukan
Tenggelamnya kapal SPOB Mulia Mandiri turut menuai persoalan lain. Satu jasad Anak Buah Kapal (ABK), bernama Jufri (30) ditemukan tim SAR Gabungan pada Minggu (11/4), sekitar pukul 22.00 WITA.
"Korban merupakan Anak Buah Kapal (ABK) ditemukan sejauh 3,5 kilometer dari lokasi kapal tenggelam. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," ujar Kepala Kantor Pencarian Dan Pertolongan Kelas A Balikpapan Melkianus Kotta, seperti dikutip dari Prokal.co.
Diketahui, Kapal SPOB Mulia Mandiri 07 ditumpangi 8 ABK. Namun salah satu dari mereka dilaporkan menghilang saat peristiwa tenggelamnya kapal pada Sabtu (10/4), sekitar pukul 05.00 WITA.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima14 Apr 2021