Kapasitas Berlebih, Pemprov Wacanakan Bangun Lapas Baru

KPFM SAMARINDA - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Samarinda yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, saat ini sudah tidak representatif untuk menampung warga binaan di wilayah Kaltim dan Kaltara.

Lokasi yang berada di tengah kota, serta membludaknya penghuni lapas menjadi salah satu faktor mengapa Provinsi Kaltim harus memiliki Lapas baru yang lebih representatif.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Kaltim, Yudi Kurniadi mengatakan, idealnya, Lapas Kelas II A Samarinda hanya bisa menampung sebanyak 217 warga binaan. Namun, sampai saat ini, warga binaan yang menetap di lapas Sudirman mencapai 922 orang.

"Anda bisa bayangkan bagaimana itu, dan ini memang fakta," sahut Yudi, Sabtu (17/8) pagi.

Menyikapi hal tersebut, Yudi mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemprov Kaltim agar bisa membangun lapas yang lebih representatif dengan daya tampung yang besar.

"Ini sudah menjadi salah satu program bagi Gubernur. Kita akan pindahkan tempat ini, lokasinya sedang dicari. Mudah-mudahan disana nanti program revitalisasinya bisa berjalan," tambah Yudi.

Ditemui KPFM secara terpisah, Gubernur Provinsi Kaltim, Isran Noor menuturkan, dirinya sudah mendesain dan melakukan pembicaraan yang serius kepada Kementerian Hukum dan HAM terkait wacana untuk memindahkan Lapas Sudirman.

"Nanti kita pikirkan bersama untuk memindahkan Lapas Sudirman yang sudah tidak layak lagi," ungkap Isran, Sabtu (17/8) siang.

Rencananya, Pemprov Kaltim terlebih dahulu akan melakukan survey untuk mencari lokasi yang akan dijadikan rumah tahanan (Rutan) yang baru. Isran menyebutkan, pihaknya akan membangun sebuah rutan terbuka, dan memang membutuhkan lahan yang cukup luas.

"Mungkin dibutuhkan sekitar 100-200 Hektare, kemungkinan daerah utara (Samarinda) atau di Kutai Kartanegara," imbuh Isran.

Pembangunan rutan baru yang representatif ini masih dalam tahap pembahasan dan perencanaan oleh Pemprov dan Kanwil Kemenkumham Kaltim.

"Yang jelas kita realisasikan as soon as possible," tutup Isran.

Dokumentasi : KPFM Samarinda / Muhammad Noor Fajar.

Penulis : Fajar

Editor : Agung