Kasus Dugaan Tindakan Asusila Oknum Dosen di Samarinda, Tujuh Saksi Diperiksa

968kpfm, Samarinda - Penyelidikan dugaan kasus tindakan asusila oleh seorang oknum dosen berinisial BS di Polresta Samarinda masih terus bergulir. Sekadar informasi, laporan para korban yang diwakil Lembaga Kajian dan Bantuan Hukum (LKBH) Unmul terhadap dugaan kasus tindakan asusila ini telah masuk ke Polresta Samarinda pada Agustus lalu.

Walau sudah berbulan-bulan, namun proses penyelidikan masih berkutat pada pemeriksaan saksi-saksi. Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli melalui Kanit PPA Satreskrim Polresta Samarinda, AKP Teguh Wibowo menyatakan, sejauh ini sudah ada 7 saksi yang dimintai keterangan perihal kasus ini.

"Lima orang merupakan mahasiswa. Tiga adalah korban dan dua merupakan rekan mereka yang kebetulan ada di lokasi saat dugaan tindakan asusila ini terjadi," ungkap Teguh, Jumat (9/12).

Sementara dua orang lainnya adalah dosen yang baru saja dimintai keterangan pada Kamis (8/12). Teguh mengatakan, kedua dosen ini dipanggil perihal pembenaran bahwa tiga korban yang melapor merupakan mahasiswa bimbingan dari oknum dosen tersebut, karena keduanya tidak mengetahui mengenai dugaan tindakan asusila yang terjadi.

Teguh membeberkan, selama proses penyelidikan pihaknya mengalami kendala untuk melakukan pemeriksaan langsung kepada para korban. Hal ini terjadi lantaran mereka sudah menyelesaikan studinya dan kembali ke daerah asal masing-masing. Tetapi semuanya sudah menjalani pemeriksaan, sehingga pihak kepolisian akan menentukan apakah perlu melakukan pemanggilan saksi lagi.

"Kami ingin menggali lagi keterangan-keterangan, terkait dugaan tindak asusila itu, karena kan ini tidak ada yang melihat langsung, sehingga perlu pembuktian. Kalau sudah semua barulah kami rencanakan untuk memanggil terlapor untuk mendengar klarifikasi versi dia," terangnya.

Lebih lanjut, Teguh beserta jajarannya merencanakan pemanggilan terlapor berinisial BS dalam waktu dekat untuk mendengarkan klarifikasi yang bersangkutan perihal dugaan tindak pidana asusila yang menjeratnya.

Penulis: Fajar
Editor: Maul