968kpfm, Samarinda - Pada Kamis, 2 Juni 2022 petugas Dinas Peternakan Kabupaten Berau menemukan kasus suspek penyakit mulut dan kuku (PMK) pada seekor sapi.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim, Munawwar saat dikonfirmasi KPFM lewat saluran telepon, belum lama ini.
Laporan yang diterima Munawwar, seekor sapi yang menunjukkan gejala klinis PMK tersebut masuk dengan 606 ekor sapi lain melalui lalu lintas pengiriman dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ratusan sapi tersebut kini telah tersebar ke 4 kabupaten/kota di Kaltim. Yakni, Berau, Samarinda, Kukar dan Kutim.
"Dilihat dari kuku dan mulut sudah menunjukkan gejala klinis PMK suspek. Sapi tersebut sudah di-slaughter atau dimusnahkan," kata Munawwar.
Ia melanjutkan, pihaknya masih menunggu hasil uji analisa dari Lab BVet Banjarbaru, Kalimantan Selatan untuk memastikan bahwa satu ekor sapi tersebut terkena wabah PMK.
DPKH Kaltim, lanjut Munawwar, telah mengingatkan kabupaten/kota se-Kaltim untuk mewaspadai penyebaran wabah PMK. Sejumlah upaya pun tengah dilakukan.
Di antaranya, tidak mengizinkan 18 provinsi yang telah ditemukan kasus PMK untuk mengirim hewan ternak ke Benua Etam.
Munawwar juga meminta pemerintah kabupaten/kota untuk melaporkan apabila ditemukan kasus suspek PMK kepada pihak instansi vertikal terkait. Serta melakukan koordinasi pembatasan lalu lintas.
"Waspada, kita zona bebas bisa juga menjadi zona wabah," tandasnya.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima07 Jun 2022