968kpfm, Samarinda - Dua provinsi di Pulau Kalimantan, yakni Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalami pemadaman listrik atau blackout pada Kamis (27/5/2021) kemarin.
Berdasarkan pernyataan General Manager (GM) Unit Induk Wilayah (UIW) Kaltimra, Saleh Siswanto, terjadi shutdown pada seluruh pembangkit listrik di Kaltim yang terinterkoneksi dengan sistem Mahakam.
"Investigasi awal penyebabnya disinyalir adanya gangguan lepas pada SIPT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) yang ada di jalur HGI Tengkawang dan Embalut di Samarinda," kata Saleh, dalam konferensi pers pada Kamis (27/5).
"Akibat hal tersebut sistem pembangkit kami di Kaltim lepas, sehingga mengakibatkan interkoneksi antara Kalsel dan Kaltim lepas. Imbasnya sistem pembangkit di Kaltim shut down atau lepas sistem," sambungnya.
Saleh menjelaskan, pembangkit listrik di Kaltim memiliki banyak tipe dan lokasi. Ada yang menggunakan bahan bakar diesel, gas serta tenaga uap. Namun saat terjadi blackout, hanya dua pembangkit yang bisa beroperasi kembali dengan cepat, yaitu tenaga diesel dan gas.
Sayangnya beban kedua pembangkit listrik tersebut hanya bisa memenuhi 250 Mega Watt (MW). Padahal beban listrik dari Tanah Grogot hingga Sangatta memiliki beban sebesar 525 Mega Watt (MW). Oleh sebab itu, pihaknya menunggu penormalan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) agar beban listrik bisa terpenuhi.
"Sifat PLTU ini kalau sudah shut down perlu sekitar 6-8 jam untuk bisa memanaskan kembali hingga masuk ke interkoneksi. Jadi butuh waktu untuk memanaskan boiler hingga 6-8 jam, sehingga listrik bisa normal kembali," tandasnya.
Imbas Blackout, Terjadi Kebakaran di Bengkuring
Blackout yang terjadi di Kaltim membuat masyarakat Kota Tepian berbondong-bondong membeli lilin untuk penerangan saat malam hari. Namun penerangan darurat tersebut bisa menimbulkan kebakaran jika tidak diperhatikan dengan baik.
Seperti yang terjadi di Jalan Asparagus 6 RT 36, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara pada Kamis (27/5/2021) sekitar pukul 23.30 WITA. Sebuah bangunan hangus dilahap si jago merah akibat pemiliknya lupa mematikan lilin.
"Informasi yang kami terima dari saksi, pemilik rumah menyalakan lilin dengan alas papan LJK. Namun pemilik tidak sadar bahwa listrik sudah nyala, sehingga saat lilinnya habis, api langsung membakar papan LJK dan merembet ke lemari," ucap Humas Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kota Samarinda, Hery Suhendra.
Akses yang cenderung berbukit membuat petugas pemadam kebakaran sedikit kesulitan untuk memadamkan api. Setelah 45 menit berjibaku memadamkan api, akhirnya si jago merah berhasil dijinakkan sekitar pukul 00.15 WITA.
"Hanya satu bangunan yang terbakar. Akibatnya 1 kepala keluarga dengan jumlah 5 jiwa harus kehilangan tempat tinggalnya. Untuk penyebab pasti kebakaran, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan," tutup Hery.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima28 May 2021