KPFM SAMARINDA - Kecelakaan tunggal terjadi di jalan tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) pada Rabu (19/2/2020) sekitar pukul 10.30 Wita.
Insiden tersebut terjadi di KM 82 arah Balikpapan menuju Samarinda dan melibatkan satu mobil jenis minibus dengan nomor polisi KT 1539 KP.
Beruntung, kecelakaan ini tidak memakan korban jiwa, mengingat kondisi minibus yang tertembus pagar pembatas di pinggir jalan tol. Berdasarkan keterangan pengemudi minibus tersebut, Puji Syukur (41), terdapat 8 orang yang berada di dalam minibus ini, dimana 6 orang harus dilarikan ke RSUD IA Moeis.
Syukur menuturkan, dirinya berangkat dari Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam, untuk pergi ke Samarinda guna berkumpul dengan anggota keluarga lainnya. Awalnya tidak ada kendala saat minibus ini melintas di jalan tol Balsam.
Namun saat melintas di KM 82, tiba-tiba saja kendaraan yang dibawa Syukur menabrak pagar pembatas, hingga akhirnya pagar tersebut menerobos badan mobil.
"Saya juga kaget, tahu-tahu di pinggir itu ada besi. Saya buang (banting) setir pertama, tetapi kejadiannya tidak bisa terhindar, hingga akhirnya besi itu tembus ke badan mobil," ucap Syukur, saat ditemui di rumah sakit, Rabu (19/2) siang.
Saat kecelakaan terjadi, terdapat dua orang yang berada di kursi belakang, tiga orang di kursi tengah dan tiga orang lainnya berada di depan, termasuk Syukur. Akibat kecelakaan ini, Katemi (60), Eka Setiawati (29), M Abid Akila Pranaja (6), M Aditiya Rahman (18), Ema Oktavia Hairul Nisa (21) dan Jaurah (56) harus dilarikan ke rumah sakit.
"Tadi dibawa menggunakan mobil pribadi ke rumah sakit," sebut Syukur.
Setibanya di RSUD IA Moeis sekitar pukul 11.40 Wita, 6 orang tersebut langsung dirawat intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Humas RSUD IA Moeis, Mety Bunga, membenarkan bahwa seluruh korban luka kecelakaan di KM 82 Tol Balsam telah mendapatkan perawatan intensif.
Berdasarkan data yang diperoleh KPFM dari pihak RSUD IA Moeis, ada dua orang yang mengalami luka parah, yakni Ema Oktavia Hairul Nisa yang mengalami patah tulang paha kiri dan M abid Akila Pranaja yang mengalami patah tulang kaki kiri bawah. Keduanya sendiri direkomendasikan untuk menjalani rawat inap di RSUD IA Moeis.
"Memang ada beberapa yang harus rawat inap. Hanya saja kami masih menunggu kesepakatan dari keluarga korban," ujar Mety, Rabu (19/2) siang.
Mendengar ada kecelakaan di jalan tol Balsam, kepolisian dari Patroli Jalan Raya (PJR) Dirlantas Polda Kaltim segera tiba di lokasi kejadian untuk melakukan pengamanan. Karena lokasi kejadian masih berada di wilayah Samarinda, maka PJR segera menghubungi Satlantas Polresta Samarinda untuk turun membantu.
Kasat Lantas Polresta Samarinda, Kompol Erick Budi Santoso menjelaskan, dari penyelidikan timnya di lapangan, diketahui bahwa pengemudi kendaraan sempat mengalami microsleep atau tidur singkat sebelum menghantam pembatas jalan dengan kecepatan tinggi.
"Dia sempat tertidur karena mengantuk, sehingga kendaraannya keluar jalur hingga menabrak pembatas jalan," ungkap Erick saat dihubungi melalui pesan singkat, Rabu (19/2) siang.
Senada dengan apa yang disampaikan Erick, Manager Area Jasa Marga Tollroad Operation (JMTO), Ronny Hendrawan, juga menduga bahwa pengemudi mengendarai minibus dengan kecepatan tinggi. Hal ini ditambah dengan muatan kendaraan yang melebihi kapasitas.
"Mobilnya, kan 8 orang full, tak bisa kontrol kecepatan, akhirnya nabrak. Kita kan sudah pasang banner max 80 km," sahut Ronny, Rabu (19/2) siang.
Ronny menyebutkan, selama hampir tiga bulan beroperasi, tercatat sudah ada 8 kecelakaan di jalur bebas hambatan ini. Memang belum ada korban jiwa dalam kecelakaan di tol Balsam, tetapi pihaknya tetap akan melakukan patroli selama 24 jam nonstop untuk melakukan pengamanan di jalan tol.
"Kebanyakan karena pengemudi yang lalai dan mengantuk, bukan karena kontur jalan yang tidak rata. Kami juga akan patroli 24 jam sesuai SOP, dan menyediakan call centre bagi pengemudi yang mengalami masalah di jalan tol," pungkasnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima19 Feb 2020