Kekurangan Tenaga Arsiparis, DPKD Kaltim Berdayakan Non ASN Kelola Kearsipan

968kpfm, Samarinda - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Kaltim berupaya memberdayakan tenaga non aparatur sipil negara (ASN) dalam menjalankan kegiatan pengarsipan.

Meskipun idealnya tenaga Arsiparis mempunyai jabatan fungsional, tetapi karena kurangnya sumber daya manusia (SDM) di bidang pengarsipan membuat pemberdayaan terhadap tenaga honorer menjadi salah satu jalan yang harus diambil agar kegiatan pengarsipan dapat terus berjalan.

Belum lama ini Pemprov Kaltim membuka Seleksi Calon ASN untuk Pegawai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada jabatan Fungsional Teknis di Lingkungan Pemprov Kaltim. Di dalamnya tersedia jabatan arsiparis untuk dua tingkatan. Yakni arsiparis terampil dan tingkat ahli. Sehingga setelah seleksi ini usai, akan mengisi posisi arsiparis di OPD Provinsi Kaltim maupun pemerintah daerah.

Arsiparis Ahli Muda DPKD Kaltim, Dewi Susanti menyampaikan bahwa formasi ini tidak hanya untuk ASN. Bagi yang non ASN ada yang namanya pengelola arsip. Pengelola arsip termasuk mitra partner dari tenaga ASN yang dapat membantu para mereka mengelola arsip pada masing-masing perangkat daerah.

“Idealnya setiap perangkat daerah harus punya formasi fungsional arsiparis. Tapi guna melaksanakan kegiatan kearsipan, kita tidak harus menunggu adanya arsiparis,” sebut Dewi.

Supaya kegiatan kearsipan tidak terganggu dan terus berjalan, Dewi meminta setiap OPD bisa memberdayakan tenaga non-ASN untuk membantu dalam pengelolaan kearsipan.

“Tapi yang ada dulu untuk bisa diberdayakan. Contohnya adek-adek non-ASN bisa berkiprah dalam rangka untuk jabatan kegiatan pengelola arsip di perangkat daerah,” imbuhnyam

Sehingga meskipun jabatan fungsional belum ada, Dewi menilai proses kegiatan pengarsipan bisa saja dilakukan. Namun tetap dengan mengikuti ketentuan dan aturan yang berlaku.

Penulis: Fajar
Editor: Maul