968kpfm, Samarinda - Sebuah strategi baru dipersiapkan Pemprov Kaltim dalam mengelola lahan bekas tambang batu bara di Benua Etam, menjadi area produktif yang mampu mendukung ketahanan pangan. Salah satu langkah utamanya adalah memaksimalkan peran kelompok penyuluh pertanian.
Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, menyampaikan bahwa banyaknya lahan eks tambang batu bara yang tersebar di Kaltim memerlukan pengelolaan yang tepat agar memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
"Kami akan mendukung para petani dan penyuluh yang kreatif dan siap bekerja keras. Bantuan hanya diberikan kepada mereka yang menunjukkan keseriusan dalam mengelola lahan tersebut," ucap Akmal.
Akmal menjelaskan, program ini bertujuan untuk menjadikan lahan eks tambang sebagai kawasan pertanian, peternakan, atau perikanan yang bermanfaat. Pemprov Kaltim juga berencana memberikan insentif bagi kelompok penyuluh yang berhasil mengelola lahan secara optimal.
Program ini akan dikoordinasikan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bersama perangkat daerah lainnya, termasuk Dinas Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perkebunan, dan Perikanan.
“Tim akan dibentuk untuk memastikan setiap langkah pengelolaan berjalan sesuai target. Setiap dinas memiliki tugas spesifik untuk mendukung ketahanan pangan di Kaltim melalui lahan eks tambang ini,” ujar Akmal.
Saat ini Pemprov Kaltim sedang memetakan jumlah kelompok penyuluh pertanian di delapan kabupaten dan kota yang memiliki lahan eks tambang. Akmal juga mendorong pengelolaan lahan ini menjadi proyek percontohan, seperti pemanfaatan lubang tambang untuk kolam ikan atau budidaya tanaman pangan.
"Jika ini berhasil, masyarakat akan langsung merasakan manfaatnya. Inisiatif ini juga menjadi langkah besar untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi Kaltim," tandasnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima23 Jan 2025