968kpfm, Samarinda - Tim gabungan Polresta Samarinda, Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda dan Pertamina benar-benar serius menyikapi masalah kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di Kota Tepian.
Pada Senin (18/7) kemarin, tim yang dipimpin langsung oleh Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak) kepada 2 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Tepian.
Inspeksi pertama dilakukan di SPBU Jalan PM Noor, Samarinda Utara. Di sana petugas mengamankan 5 sepeda motor dengan tangki modifikasi jenis Suzuki Thunder.
Penindakan kedua dilakukan di SPBU Jalan Bung Tomo, Samarinda Seberang, di mana 1 unit sepeda motor turut diangkut. Mereka hanya bisa pasrah melihat kendaraannya diangkut petugas berwenang menggunakan mobil bak terbuka.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli mengatakan, inspeksi ini dilakukan karena antrean BBM di berbagai SPBU sudah cukup meresahkan masyarakat. Oleh sebab itu, pihaknya mengajak instansi terkait seperti Dishub Samarinda dan Pertamina untuk melihat apa yang terjadi di lapangan.
"Fakta di lapangan kami menemukan banyak sekali sepeda motor dengan tangki modifikasi. Modus mereka pun bermacam-macam. Ada yang terlihat seperti tangki standar, namun membawa bekal bensin di dalam botol untuk berjaga-jaga jika bahan bakarnya habis," kata Ary usai tinjauan, Senin (18/7).
Dari beberapa pengendara yang terjaring, rata-rata mereka menggunakan BBM jenis Pertalite itu untuk dijual kembali dengan harga Rp 9.000-11.000 per liternya. Sebagai tindak lanjut dari inspeksi ini, Ary menegaskan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkot Samarinda dan Pertamina guna mencari formula yang tepat mengatasi hal ini agar tidak muncul konflik sosial di masyarakat.
"Makanya untuk sementara kami sanksi dengan tilang dulu. Kami juga meminta pemilik sepeda motor agar mengganti tangki sesuai spesifikasinya. Mereka baru boleh mengambil jika mengganti tangki tersebut," tegasnya.
Di sisi lain, Pertamina selaku produsen BBM sangat mendukung upaya pihak kepolisian dalam mengawasi distribusi BBM bersubsidi agar tepat sasaran. Menurut Sales Branch Manager Retail II Kaltim-Utara PT Pertamina Patra Niaga, Muhammad Rizal, ini merupakan bentuk sinergi pihaknya dengan aparat penegak hukum dalam menjamin ketersediaan produk Pertalite di Samarinda tetap tersedia.
"Karena isu yang berkembang saat ini bahwa Pertalite langka. Padahal sebenarnya mungkin ada oknum yang ingin memanfaatkan situasi. Harapan kita dengan adanya penindakan hari ini akan memberikan efek jera kepada oknum-oknum tersebut supaya penggunaan BBM jenis Pertalite ini dapat tepat sasaran," tutup Rizal.
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima19 Jul 2022