968kpfm, Samarinda - Harga satu karung beras berukuran 25 kilogram di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) bisa mencapai Rp 750 ribu. Kenaikan harga ini terdapat di dua kecamatan, yakni Long Pahangai dan Long Apari.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kaltim, Muhammad Sa'duddin, distribusi bahan pokok yang masih mengandalkan moda transportasi air, menjadi salah satu faktor kenaikan harga.
Sa'duddin mengatakan, ekspedisi barang ke Mahulu sangat berpengaruh terhadap debit air Sungai Mahakam.
"Kami sudah ada pantau (lonjakan harga) dan sudah kami koordinasikan dengan pemerintah setempat. Tapi untuk langkah yang diambil kami melihat sarana Kaltim secara umum dahulu, kalau rata-rata di Kaltim mengalami kenaikan harga (bahan pokok) baru kami ambil langkah. Tapi, kalau hanya satu atau dua kabupaten/kota maka kami akan melakukan koordinasi dahulu dengan pemerintah bersangkutan," kata Sa'duddin, kepada wartawan di Samarinda.
Diketahui, harga beras di Mahulu terbilang jauh dibandingkan dengan Samarinda atau Balikpapan, yang sekilogram berasnya rata-rata berkisar Rp 12–14 ribu.
Sa'duddin melanjutkan, penanganan untuk meredam lonjakan harga, sementara ini akan dilakukan oleh Pemkab Mahulu. Sebab, setiap pemerintah daerah memiliki tanggung jawab dalam pengendalian inflasi di daerahnya masing-masing.
"Masing-masing pemda punya tanggung jawab untuk mengendalikan inflasi. Tapi, jika tidak mampu silahkan koordinasi dan bersurat ke Pemprov atau ke kami untuk mencari jalan keluarnya," tandasnya.
Menanggapi permasalah musiman ini, Pemkab Mahulu sebenarnya tidak tinggal diam. Wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun berkomitmen Pemkab Mahulu dapat kembali menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok di seluruh kecamatan.
Beberapa langkah untuk menekan lonjakan harga pun telah disusun. Mempercepat administrasi program Penyedia Ongkos Angkut (POA) dalam bentuk surat kondisi gawat darurat menjadi salah satu langkah yang diambil.
POA merupakan program prioritas kepala daerah di Mahulu yang sengaja didesain lewat subsidi biaya angkut orang dan bahan pokok. Termasuk ketika dalam kondisi dua pekan terakhir.
Program POA sebenarnya bukan hal yang baru untuk Kabupaten Mahulu. Sebelumnya POA dilaksanakan pada pertengahan hingga akhir tahun. Namun, akibat adanya kekeringan dan kenaikan harga harga beras, program tersebut dipercepat.
Untuk mengadakan POA tersebut, pernyataan gawat darurat yang harus dinyatakan dalam bentuk surat menjadi persyaratan yang harus dipenuhi. Hal itu sebagai bentuk pertanggungjawaban ke depan dalam program yang akan dilimpahkan ke Mahulu. Maka dua kecamatan yang berada di atas hulu riam diperintahkan untuk mempercepat masalah administrasi dalam berbentuk surat kegawatdaruratan. Sehingga bisa melaksanakan POA dari biaya tak terduga (BTT) yang biasanya disediakan tiap tahun.
"Persyaratan itu mutlak untuk selanjutnya mendapatkan bantuan dari pusat maupun Pemprov Kaltim," sebut Avun.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima07 Feb 2023