968kpfm, Samarinda - Tarif jalan tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) akan naik sebesar 16,7 persen dalam waktu dekat. Hal itu dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 398/KPTS/M/2023. Penyesuaian tarif ini dilakukan setiap 2 tahun sekali berdasarkan pengaruh laju inflasi.
Adanya kenaikan tarif tol ini pun dikhawatirkan akan berdampak pada peningkatan kendaraan saat arus mudik ataupun arus balik dari Samarinda-Balikpapan melalui di jalan poros Bukit Soeharto. Namun Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kaltim, Yudha Pranoto memastikan bahwa kenaikan tarif tol tidak akan mempengaruhi kepadatan jalur Bukit Soeharto.
"Saya pikir itu tidak akan mempengaruhi karena jalan tol kita ini hanya dipakai oleh orang-orang tertentu saja," ungkap Yudha, Senin (17/4).
Bukan tanpa alasan eks Kepala BPBD Kaltim itu berkata demikian. Menurutnya, jalan tol pertama di Benua Etam ini tarifnya memang relatif mahal dibandingkan dengan jalan bebas hambatan yang ada di Pulau Jawa. Sehingga kenaikan tarif ini tidak akan mempengaruhi kepadatan lalulintas di jalan poros dari Samarinda menuju Balikpapan.
"Selama ini kan hanya orang-orang tertentu dan perusahaan tertentu yang memakai jalan tol ini. Tidak ada jalan tol pun sebenarnya tidak ada masalah. Jadi walaupun ada kenaikan, paling yang lewat orangnya hanya itu-itu saja," imbuhnya.
Meski demikian demi kelancaran arus mudik dan arus balik lebaran tahun ini, Dishub Kaltim berupaya berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memantapkan jalan poros di Bukit Soeharto, serta jalur pesisir melewati Samboja agar masyarakat yang melintas merasa nyaman saat bepergian.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima18 Apr 2023