KPFM SAMARINDA - Lokasi prostitusi berkedok warung kopi di sepanjang Jalan Poros Samarinda-Tenggarong akhirnya dibongkar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Samarinda, Jumat (7/2/2020).
Data yang diperoleh dari penegak peraturan daerah itu, terdapat 52 pelacuran yang disajikan bak warung kopi atau masyarakat biasa menyebut tempat dengan "kopi pangku".
Kepala Satpol PP Kota Samarinda, HM Darham mengatakan, dari puluhan lokasi yang terdata, pihaknya hanya membongkar sekitar 12 warung kopi pangku. Di mana dua kios telah dibongkar oleh pemiliknya sendiri.
"Target kami sebenarnya 10 warung yang dibongkar. Tapi tadi dua warung sudah dibongkar oleh pemiliknya. Kami akan terus melakukan pembongkaran secara berkala," kata Darham, Jumat (7/2) siang.
Penertiban kedai kopi pangku ini disaksikan semua pihak. Terutama ketua adat yang bermukim di wilayah tersebut. Darham menjelaskan, warga sekitar sangat mendukung pembongkaran ini mengingat kegiatan prostitusi yang tak sedap dipandang mata.
"Prostitusi ini yang sangat meresahkan warga sekitar. Kalau jualannya sih tidak ada masalah," kata Darham.
Menurut keterangan warga sekitar, lanjut Darham, lahan yang digunakan membangun warung kopi pangku ini merupakan tanah milik sebuah perusahaan. Pihak perusahaan dimaksud menyampaikan protes kepada Satpol PP Kota Samarinda karena aktivitas di sana membuat resah.
"Rata-rata mereka juga tidak memiliki IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dan dianggap bangunan liar," sebutnya.
Satpol PP Kota Samarinda juga akan terus melakukan kegiatan pembongkaran bangunan liar di sepanjang Jalan Poros Samarinda-Tenggarong hingga area tersebut benar-benar bersih dan tidak ada lagi praktik prostitusi.
"Kami akan terus melakukan sosialisasi kepada pemilik bangunan. Target kami tahun ini tidak ada lagi bangunan liar yang berada di sepanjang jalan tersebut," pungkasnya.
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima07 Feb 2020
