968kpfm, Samarinda - Sejumlah kawasan di Samarinda masih tergenang banjir. Wilayah Bengkuring di Sempaja Timur, Samarinda Utara, menjadi salah satu daerah yang hingga kini terendam air bah dalam empat hari terakhir.
Kendati demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda melaporkan bahwa kondisi genangan air di Bengkuring mulai menurun.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Samarinda Hambali Israni mengatakan, ketinggian air di Bengkuring berkisar 10 hingga 40 centimeter.
Guna mengantisipasi banjir susulan, ujar Hambali, pihaknya belum menarik peralatan di lokasi banjir. Mengingat, informasi yang ia terima dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Samarinda, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, akan terjadi di daerah Kaltim, termasuk Samarinda dalam beberapa pekan ke depan.
"Dalam prakiraan BMKG memang ada kecenderungan hujan untuk tiga pekan ke depan di Samarinda, bahkan se-Kaltim itu informasinya. Prinsipnya, kami juga mengikuti informasi dari BMKG," kata Hambali saat diwawancarai lewat sambungan telepon, Kamis (9/9).
"BPBD, berdasarkan (informasi BMKG) itu juga harus siap siaga selama 24 jam. Dengan kondisi yang sekarang agak aman, jadi tim kami istirahat. Mudah-mudahan (banjir susulan) tidak terjadi. Kami siap siaga, peralatan kami untuk evakuasi masih ada di lapangan, belum ditarik," tambahnya.
Hambali melanjutkan, selain Bengkuring, dua wilayah lainnya di Samarinda, yakni Kelurahan Bandara dan Sidodadi juga terendam banjir.
Menurutnya, situasi ini merupakan dampak dari debit Sungai Mahakam yang tinggi. Sehingga, mengakibatkan Sungai Karang Mumus (SKM) tidak bergerak, dan melimpah ke daerah bantaran sungai.
"Karena SKM, kan (airnya) tidak bisa keluar ke muara Sungai Mahakam," ujarnya.
Upaya menanggulangi banjir ini telah diungkapkan Wali Kota Samarinda Andi Harun. dalam tinjauannya di Bengkuring pada Minggu 5 September 2021 lalu.
Orang nomor satu di Kota Tepian --julukan Samarinda-- itu menyebutkan, pihaknya bakal membenahi bagian hulu Samarinda, yang disinyalir menjadi persoalan banjir di Samarinda.
"Kami akan buat antisipasi di daerah hulu (Samarinda). Kalau Sungai Mahakamnya sudah berjalan pengurukannya, di sektor hulu kita bisa menghadang air. Kemudian mengelompokkan ke dalam polder, lalu secara perlahan dipompa dan dimasukkan ke saluran sungai. InsyaAllah akan berdampak," jelas politisi Partai Gerindra itu.
"Tetapi pekerjaan polder ini tidak bisa cepat, paling tidak setahun," dia melanjutkan.
Wali Kota Andi Harun menegaskan, masalah banjir ini juga bukan ranah Pemkot Samarinda sepenuhnya. Persoalan ini juga telah masuk ke lintas kabupaten/kota.
"Karena air ini juga datang dari daerah Kukar (Kutai Kartanegara). Arah Badak Mekar masuk ke Pampang, lalu Bendungan Benanga. Jadi selain kita hadang di atas, ada pengendalian dari Kabupaten Kukar," harap Andi.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima09 Sep 2021