968kpfm, Samarinda - Bank Indonesia terus berupaya mendorong pemulihan ekonomi Kaltim di masa pandemi Covid-19. Dalam ikhtiar tersebut, pemantapan Kawasan Industri (KI) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) jadi fokus utama.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim Tutuk Cahyono mengatakan, penguatan kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus, bisa jadi solusi, agar provinsi ini tidak bergantung pada industri batu bara.
Hal ini disampaikan Tutuk dalam Webinar Percepatan Pengembangan Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus di Samarinda, Selasa, 15 Juni 2021.
"Jadi harga batu bara naik, tetapi volume produksinya itu masih mengalami keterbatasan," sebut Tutuk.
Menurut Tutuk, permintaan komoditas batu batara diproyeksi semakin berkurang. Hal itu merujuk pada komitmen seluruh negara di dunia untuk mengurangi emisi karbon.
"Jadi harga (batu bara) naik itu tidak banyak berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi kita (Kaltim). Tapi nilai ekspor kita memang naik," terangnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim Tutuk Cahyono menegaskan, hadirnya kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus dapat menciptakan hilirisasi, serta meningkatkan inklusivitas di Kaltim.
"Hadirnya kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus menjadi motor penting sebagai penggerak ekonomi Kaltim," tandasnya.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima17 Jun 2021