968kpfm, Samarinda - Demi menjaga harga bahan pokok, Pemprov Kaltim telah membentuk Kios Siap Jaga Harga dan pasokan (Sigap) di Samarinda, tepatnya di Pasar Segiri dan Pasar Merdeka.
Untuk memperluas pengaruhnya, Pemprov Kaltim berencana untuk membentuk Kios Sigap di tiga kabupaten/kota, yakni Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), serta Berau. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DP2KUKM) Kaltim, Heni Purwaningsih.
Heni menjelaskan, tiga daerah tersebut dipilih sesuai dengan lokasi pengukuran Indeks Harga Konsumen (IHK) yang menentukan tingkat persentase inflasi di Kaltim. Selain itu, ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat pada tiga daerah tersebut sangat penting untuk menjaga kestabilan harga.
“Tingkat inflasi di Kaltim dari sisi pangan bahan pokok masih cukup tinggi. Karena mayoritas pasokan pangan kita masih berasal dari luar daerah. Dengan kondisi seperti itu, kita harus melakukan langkah-langkah dalam upaya mengendalikan inflasi,” tutur Heni.
Heni menuturkan, terhitung 1 Januari 2024, tingkat inflasi Kaltim diukur dari empat kabupaten/kota. Jika sebelumnya hanya dua kota gabungan yakni Balikpapan dan Samarinda yang menjadi ukuran IHK Kaltim, kini ditambah lagi dengan dua kabupaten, yaitu Berau dan PPU.
“Ketika pengukuran IHK hanya di dua kota gabungan Samarinda dan Balikpapan, tingkat inflasinya cukup stabil. Karena ada pelabuhan besar sehingga perhitungan inflasi cukup stabil dan rendah. Per 1 Januari 2024 ditambah lagi dua IHK, PPU dan Berau. Pada Februari 2024 inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Berau sebesar 4,14 persen. Ini menjadi tantangan ke depan bagaimana kita bisa mengendalikan angka inflasi,” bebernya.
Kehadiran toko penyeimbang, kata Heni, dinilai dapat menjadi salah satu strategi jitu pengendalian inflasi. Fungsi toko penyeimbang yang menghadirkan pasokan bahan pokok dengan harga terjangkau dapat menjadi alternatif pilihan belanja bagi masyarakat.
“Peran toko penyeimbang ini skenarionya adalah menjadi alternatif pilihan masyarakat untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Kita tidak bisa intervensi pasar. Tapi dengan hadirnya toko penyeimbang ini masyarakat dapat pilihan yang lebih murah,” tandasnya.
Heni menekankan bahwa toko penyeimbang tidak dimaksudkan sebagai rival pedagang. Namun, merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk hadir di masyarakat dalam membantu menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau, jumlah cukup, serta mutu terbaik.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima19 Apr 2024