KPFM Samarinda - Sukimin (49), seorang mitra driver Gojek asal Samarinda berbagi kisah inspiratif yang mengandung pelajaran berharga bagi orang lain.
Kepada KPFM, bapak dua anak ini menceritakan pengalamannya mendaftar menjadi driver ojek online (ojol) pada 2017 silam. Lek Kimin--sapaan akrabnya-- berjualan singkong sebelum mengenal aplikasi Gojek. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dia harus kerja serabutan di rumah pemotongan hewan dan kuli bangunan.
"Sebelum jadi ojol, saya kerja di bank 8-5, alias kuli bangunan yang tiap hari berangkat jam 8 pagi, pulang jam 5 sore," canda Lek Kimin kepada awak media di Samarinda, Kamis (12/9/2019).
Lek Kimin bergabung dengan Gojek atas dorongan tetangganya. Dia berpikir untuk mendapatkan pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan keluarganya lebih baik lagi.
Bukan tanpa kendala, Lek Kimin sempat kesulitan di hari pertama berprofesi sebagai ojol. Seperti tidak memiliki ponsel pintar hingga kebingunan membaca peta di Google Maps.
"Waktu pertama itu saya pinjam handphone keponakan. Lama saya pakai, dia minta kembalikan," ujarnya.
Namun, di umurnya yang tidak lagi muda, Lek Kimin tak henti-hentinya belajar. Dia termasuk orang yang mau menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia digital.
Banyak hal lucu yang terjadi dalam proses pembelajarannya, hal ini yang menjadi bulan-bulanan ketika berkumpul bersama rekan-rekan Mitra Gojek lainnya. Di balik itu, semua terbesit rasa salut dan perhatian dari rekan-rekan lainnya atas kemauan Lek Kimin yang kuat.
Kehadirannya selalu menghidupkan suasana, baik dalam segala macam kondisi, susah senang.
Lek Kimin menerangkan, sejak masuk Gojek banyak hal berubah, dia lebih banyak teman, dan dapat mengatur sendiri pendapatannya.
"Alhamdulillah, semenjak jadi Gojek saya bisa memenuhi kehidupan keluarga," syukurnya.
Head of Regional Corporate Affairs Gojek wilayah Indonesia Timur, Mulawarman menjelaskan, guna memastikan kesejahteraan mitra terus berjalan, Gojek selalu melihat secara menyeluruh, tidak hanya dari aspek pendapatan yang berkesinambungan, tapi juga dari segi pengelolaan keuangan yang baik, serta pengembangan skill dan pengetahuan.
Gojek, sambung Mulawarman, memfasilitasi pelatihan agar mitra Gojek terampil mengelola keuangan sehingga semakin mapan dan aman secara finansial. Selain itu, Gojek ingin agar fitur Daily Income Summary yang ada dalam aplikasi mitra dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga mitra dapat melakukan pencatatan dan pengaturan keuangan dengan mudah.
“Pada prinsipnya, pemberdayaan tidak hanya berfokus pada materi tetapi juga pada keberlangsungan pendapatan dan juga pengembangan diri," pungkas Mulawarman.
Dokumentasi: Kpfm Samarinda
Penulis: Maul
Editor : Agung
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima12 Sep 2019