Main Image
Kota Tepian
Kota Tepian | 17 May 2021

Kisruh Pewarta Foto Dan PKL Durian Berujung Damai, Pelaku Mengaku Khilaf

968kpfm, Samarinda - Jagat maya Kota Tepian dihebohkan dengan sebuah video berdurasi 48 detik, yang menggambarkan seorang pewarta foto surat kabar harian Kaltim Post, mendapat perlakuan tak menyenangkan dari salah seorang pedagang kaki lima (PKL).

Kejadian ini terjadi di lapak PKL durian itu, di kawasan Jalan RE Martadinata, Kelurahan Teluk Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu, Minggu (16/5/2021).

Tidak hanya memberi nada ancaman kepada juru foto tersebut, pelaku juga terlihat mengacungkan sepotong kayu untuk menakutinya.

Bahkan dari percakapan antara keduanya, oknum PKL ini menyatakan bahwa dirinya telah mendapat izin dari Satlantas Polresta Samarinda dan Satpol PP Samarinda untuk menggelar lapak di area tersebut.

Menindaklanjuti viralnya video itu, jajaran Satpol PP Samarinda dan Satlantas Polresta Samarinda segera menuju lokasi kejadian. Petugas segera menindak PKL durian yang menyebabkan kemacetan di Jalan RE Martadinata.

Sayangnya pelaku yang ada dalam video tersebut tidak ada di lokasi.

Namun, setelah mendapat bujukan dari pihak keluarga, akhirnya oknum pedagang durian bernama Asrul Annas (35) alias Aan, menyambangi Polsekta Samarinda Ulu untuk memberikan klarifikasi, Senin (17/5/2021).

Pihak kepolisian pun menghadirkan pewarta foto yang menjadi korban, yakni Rama Sihotang (28) untuk datang.

"Kami sudah melakukan mediasi terkait permasalahan video viral kemarin. Keduanya sudah sepakat untuk berdamai dan kami minta untuk menandatangani surat perjanjian di atas materai," kata Kapolsek Samarinda Ulu, AKP Zainal Arifin, Senin (17/5).

Tak Berniat Menjelekkan PKL

Kisruh-Pewarta-Foto-dan-PKL-Durian-Berujung-Damai-Pelaku-Mengaku-Khilaf-2-3

Saat menyampaikan klarifikasinya, Rama Sihotang membeberkan bahwa dirinya tidak berniat untuk menjelekkan PKL yang membuka lapak di lokasi kejadian.

"Ada sedikit kesalahpahaman antara saya dan Aan. Saat itu saya mau mengambil gambar situasi kemacetan yang ada di lokasi kejadian. Imbasnya karena ada yang jualan di situ dan pembeli yang parkir. Tentunya saya mengangkat isu ini dari keluhan masyarakat," ujar Rama.

Mengaku Khilaf dan Terbawa Emosi

Kisruh-Pewarta-Foto-dan-PKL-Durian-Berujung-Damai-Pelaku-Mengaku-Khilaf-3-3

Sementara itu, Aan mengaku khilaf saat melakukan tindakan intimidasi kepada Rama. Dirinya pun meminta maaf kepada pihak terkait dan seluruh masyarakat Kota Tepian, serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

"Saya berjanji tidak akan mengulangi hal seperti ini lagi. Kepada semua warga Samarinda, saya meminta maaf kalau ada salah, saya khilaf," tuturnya.

Lebih lanjut, Aan juga meminta maaf kepada Satlantas Polresta Samarinda serta Satpol PP Samarinda karena sudah mencatut nama kedua instansi tersebut.

"Jadi memang kami tidak ada izin. Saya khilaf dan terbawa emosi sehingga mencatut dua instansi itu," pungkasnya.

Penulis: Fajar

Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵