Main Image
Benua Etam
Benua Etam | 13 Jun 2023

Komisi II Inginkan Kaltim Tidak Ketergantungan Sapi dari Luar Daerah

968kpfm, Samarinda - Mendekati Hari Raya Idul Adha, permintaan akan kebutuhan hewan qurban seperti Sapi sudah pasti akan melonjak. Sayangnya untuk wilayah Kaltim, kebutuhan hewan herbivora tersebut masih harus bergantung kepada daerah lain seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) ataupun wilayah Sulawesi.

Hal itu diamini oleh Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono. Berkaca dari hal tersebut, Politisi Golkar ini mendorong agar Pemprov Kaltim agar tidak terlalu bergantung dengan pasokan sapi dari luar Kaltim. Meski demikian, Sapto-- sapaan akrabnya sadar betul bahwa kondisi alam di Benua Etam tidak terlalu cocok untuk ternak sapi dalam jumlah besar.

"Kaltim masih belum mandiri dalam hal pasokan hewan qurban. Hal ini disebabkan oleh kondisi cuaca di Kalimantan yang tidak cocok. Padahal dari total kebutuhan pangan kita termasuk hewan qurban (daging), sekitar 75 persen masih bergantung kepada daerah di luar Kaltim," beber Sapto.

Sapto juga menyatakan bahwa hewan qurban yang ada di Kaltim saat ini hanyalah hasil penggemukan yang dikirim dari Jawa, NTB, NTT dan Sulawesi. Hal ini menunjukkan bahwa Kaltim masih sangat bergantung pada pasokan hewan qurban dari luar daerah.

Meskipun demikian, Sapto menyebutkan bahwa Kaltim memiliki potensi besar dalam mengembangkan peternakan hewan qurban secara mandiri. Namun, tantangan besar yang dihadapi adalah cuaca Kalimantan yang tidak sesuai dengan kebutuhan hidup dan pertumbuhan hewan qurban.

Di sisi lain, pemerintah juga harus memastikan kesehatan dan kuota yang dibutuhkan. Sehingga masyarakat aman mengonsumsi daging tersebut.

"Pemprovi Kaltim perlu memiliki komitmen yang kuat untuk meningkatkan sektor peternakan hewan qurban, agar Kaltim tidak terlalu bergantung pada pasokan dari luar daerah," tegasnya.

Saat ini, lanjutnya, upaya peternakan di Kaltim masih terbatas pada penggemukan hewan dan belum sampai produksi hewan qurban sendiri. Sapto menyarankan agar pemerintah dapat fokus dalam pembentukan kelompok tani yang benar-benar berfokus pada sumber daya manusia dan menginisiasi proyek peternakan dari hulu sampai hilir.

"Kalau memang mau serius sebenarnya bisa dibentuk kelompok ternak khusus dan betul dibina. Mulai dari modal, SDM, pengetahuan dan peralatannya. Sehingga menjadi pilot project peternakan di Kaltim," sarannya.

Sapto juga menekankan pentingnya sapi yang berasal dari NTB, NTT, Sulawesi dan Jawa untuk memastikan ketersediaan hewan qurban yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan. Ia berharap pemerintah dapat mendorong agar lebih mandiri dalam pemenuhan kebutuhan hewan qurban di Kaltim.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵