Main Image
Advertorial
Advertorial | 02 Apr 2022

Komitmen, BKKBN Kaltim Targetkan Angka Stunting Turun hingga 12,83 Persen

968kpfm, Samarinda - Kondisi Pandemi Covid-19 yang berjalan hampir 3 tahun menyebabkan berbagai program dan kegiatan memerlukan suatu strategi baru untuk menyesuaikan kondisi.

Hal ini pun berdampak pada program penurunan angka stunting dan Program Bangga Kencana di Provinsi Kaltim. Oleh sebab itu BKKBN Provinsi Kaltim menggelar Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting atau disingkat RAN PASTI.

Acara digelar pada Kamis (31/3) di Hotel Mercure, Samarinda sekaligus Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana Provinsi Kaltim tahun 2022.

Dengan membawa tema "Penguatan Program Bangga Kencana dalam percepatan penurunan stunting di Provinsi Kalimantan Timur" kegiatan ini diharapkan bisa mewujudkan target 14 persen pada tahun 2024 secara nasional atau 12,83 persen di Kalimantan Timur.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Timur, Karlina mengatakan, kegiatan ini mensosialisasikan apa yang menjadi rencana aksi BKKBN sebagai koordinator pelaksana penurunan angka stunting.

"Ini amanat dari Perpres nomor 72 tahun 2021 bahwa kepala BKKBN RI ditunjuk sebagai koodinator pelaksana dari penurunan angka stunting di Indonesia. Di Kaltim sendiri angka stunting sudah turun dari 28 persen menjadi 22 persen dan kita ditargetkan menurunkan angka stunting menjadi 14 persen di Indonesia. Kami memperkuat kelembagaan, jadi kita di tingkat level paling bawah yakni tim ppkbd pendamping keluarga yang terdiri dari bidan, pkk dan kader kb yang tugasnya mendampingi orang yang beresiko mengalami stunting dan sudah ada SK untuk mereka," terang Karlina.

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, yang hadir dalam kegiatan itu, mengapresiasi kegiatan BKKBN Kaltim ini. Menurutnya penurunan angka stunting khususnya di Kaltim sangatlah penting.

"Kita mendukung, karena untuk menghasilkan SDM yang berkualitas, unggul, berdaulat pastinya dimulai sedari dini. dari mulai kualitas gizi, kualitas kehidupannya. Semoga bisa sinergi dengan program pemerintahan provinsi karena penanganan stunting ini ngga cuma dari BKKBN atau dinas kesehatan," jelas politisi PDI-Perjuangan itu.

Sementara itu, Asisten I Sekretariat Kota Samarinda, Ridwan Tassa mengatakan, sudah menjadi komitmen pemerintah untuk menurunkan angka stunting.

"Data terakhir di Samarinda adalah 1.413 dan diharapkan dalam 1 tahun ini ada perubahan penurunan angka stunting dan pemerintah kota Samarinda akan memberikan perhatian khusus dan itu sudah disampaikan oleh Pak Walikota melalui instansi terkait yang ada di kota Samarinda," tutupnya.

Penulis: Tri

Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵