968kpfm, Samarinda - KONI Kaltim mengawali tahun 2025 dengan serangkaian agenda strategis. Pertama, rapat koordinasi (rakor) yang akan dilaksanakan pada 16 Februari di ruang rapat Sekretariat KONI Kaltim, Jalan Kesuma Bangsa, Samarinda.
Kemudian, rapat kerja (raker) yang bakal terselenggara pada 17 Februari di ballroom Hotel Mercure Samarinda. Persiapan untuk pelaksanaan dua pertemuan penting ini terus dimatangkan.
Ketua Organizing Committee (OC) rakor dan raker, Firmanuddin Djafar menyebutkan, dalam rakor, agenda utama yang dibahas adalah penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim VIII/2026 di Paser.
Rakor ini akan melibatkan pengurus KONI Kaltim bersama KONI kabupaten/kota untuk membahas hal-hal teknis seperti batasan usia atlet, larangan mutasi atlet dari luar Kalimantan Timur, hingga pembahasan nomor tanding.
“Pada rakor nanti, pertemuannya adalah antara KONI Kaltim dengan KONI kabupaten/kota,” jelas Firmanuddin.
Pembahasan ini dinilai krusial, karena akan menjadi fondasi prestasi Kaltim di ajang olahraga yang lebih besar, seperti Pekan Olahraga Nasional (PON
“Berkaca dari dua PON terakhir, prestasi kita stagnan. Nantinya di rakor itu akan dibicarakan, yang kemudian hasil kesepakatannya akan disahkan di raker,” tambahnya.
Sementara raker, akan melibatkan lebih banyak peserta. Selain pengurus KONI Kaltim dan KONI kabupaten/kota, pengurus provinsi (pengprov) cabang olahraga (cabor) juga akan turut hadir.
Salah satu topik utama yang akan dibahas adalah rencana kerja sama internasional untuk mendukung pengembangan atlet Kaltim.
Firmanuddin menegaskan, seluruh pengurus KONI, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, memiliki komitmen tinggi terhadap jabatan mereka.
“KONI Kaltim ingin semua pengurus hingga level kabupaten/kota punya mindset yang sama. Mereka menjadi pengurus bukan sekadar nama, melainkan ada tanggung jawab yang sudah ditekankan dalam AD/ART,” ujarnya.
Organisasi yang solid, menurutnya, menjadi kunci utama keberhasilan prestasi olahraga.
“KONI Pusat juga sudah menekankan bahwa titik mendasar keberhasilan sebuah prestasi itu ada di organisasi. Prestasi tidak akan tercapai kalau organisasinya tidak rapi. Harapannya, lubang-lubang itu nanti bisa ditutup demi prestasi yang lebih baik di masa mendatang,” kata Maman.
KONI Kaltim berharap pembinaan atlet bisa dimulai lebih awal dan optimal. Hal ini menjadi penting mengingat kekuatan atlet Kaltim di PON XXII/2028 Nusa Tenggara diprediksi hanya tersisa kurang dari 30 persen dari PON sebelumnya.
“Makanya sejak kini Ketua KONI Kaltim mengambil langkah cepat, salah satunya pengembangan kualitas SDM, seperti pelatihan pelatih, perangkat pertandingan, hingga pengelolaan organisasi,” jelas Firmanuddin, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua IV KONI Kaltim.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima24 Jan 2025