KONI Samarinda Diminta Cepat Ajukan Anggaran

Pendengar KP (Samarinda) - Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda, Sugeng Chairuddin angkat bicara soal dana hibah KONI Samarinda yang tak pernah masuk APBD Murni selama 3 tahun berturut-turut.

Ditemui awak media di Samarinda, Senin (11/2), Sugeng menyebut, KONI Samarinda di bawah pimpinan Ade Sukma Yudhy kerap lambat mengajukan usulan anggaran di APBD murni. Jadi, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda hanya dapat memberikan dana tersebut di APBD Perubahan.

"Cuma di perubahan. Karena lambat," sebut Sugeng, Senin (11/2).

Mengingat KONI Samarinda telah menetapkan pelaksana tugas (Plt) ketua, yakni Aspian Noor dalam rapat pleno yang berlangsung Senin (11/2) kemarin, Sugeng berpesan, kepengurusan yang baru mesti sigap dalam merumumuskan anggaran. Dia juga mengaku telah menerima surat pengunduran diri Ade Sukma Yudhy dari jabatan ketu KONI Samarinda.

"Aturan yang sekarang, rancangan anggaran untuk 2020 paling lambat diajukan pada 30 Juni mendatang," ucapnya.

Sugeng melanjutkan, dana yang disetujui, tergantung dari usulan, rasionalisasi penggunaan anggaran dan kesanggupan keuangan.

"Per 30 Juni dokumen KUA-PPAS (Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara) harus disampaikan ke dewan. Semua kegiatan di 2020 sudah di dalam KUA-PPAS, di luar itu enggak boleh," ujarnya.

Mantan Kepala Bappeda Kota Samarinda itu juga menampik, jika kegagalan kontingen Kota Tepian mempertahankan juara umum di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke-VI Kaltim 2018 di Kutai Timur karena dana yang diberikan pemerintah terlalu minim.

"Ada dananya. Rp 10,1 miliar diambil dari APBD Perubahan tahun 2018. Itu bukan angka yang kecil kan?" ungkap Sugeng.

Diketahui bahwa, KONI Samarinda mendapat kucuran dana guna persiapan Porprov ke-VI Kaltim sebesar Rp 2 miliar di APBD Perubahan tahun 2017 dan Rp 10,1 miliar di 2018.

"Banyak itu, bukan daun," tandasnya.

Dokumentasi: KPFM Samarinda

Penulis: Maul

Editor: *