968kpfm, Samarinda - Inflasi gejolak harga pangan atau volatile food menjadi salah satu perhatian pemerintah. Tak terkecuali di Kaltim.
Ada beberapa kebijakan yang bakal didorong untuk menekan inflasi pangan tersebut. Terlebih, menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), seperti Hari Raya Idulfitri. Elemen pemerintah menilai perlu upaya ekstra dalam mengawal inflasi pangan.
Ihwal ini jadi bahasan utama dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), garapan Bank Indonesia (BI) bersama Pemprov Kaltim.
Kegiatan tersebut berlangsung di Odah Etam, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Rabu, 27 Maret 2024.
Menurut Kepala Kantor Perwakilan BI Kaltim, Budi Widihartanto menerangkan, GNPIP terselenggara untuk menjaga stabilitas harga pangan di Kaltim, yang kemudian berdampak pada nasional secara keseluruhan.
Terdapat sejumlah program yang telah dicetuskan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kaltim. Seperti pembentukan “Kios SIGAP” dan pemantauan harga melalui Early Warning System.
"Tentunya akan bermanfaat. Masyarakat dapat memperoleh harga pangan yang terjangkau khususnya di momen menjelang Hari Raya Idulfitri," kata Budi, kepada wartawan.
Budi melanjutkan, berdasarkan analisis pihaknya, harga bahan pokok diproyeksikan bakal stabil menjelang Idulfitri 2024. Inflasi yang ditimbulkan bakal lebih rendah dibandingkan dengan wilayah lain.
"Mudah-mudahan satu minggu terakhir tidak terjadi kenaikan, dan tetap stabil," ujar Budi.
"Kalau bisa inflasi terus menurun, karena sekarang pasokan pasokan beras ini sudah semakin banyak,” lanjutnya.
Di sisi lain, sebut Budi, komoditas penyumbang inflasi di luar pangan, seperti angkutan udara saat ini sudah menurun mendekati Hari Raya Idulfitri.
“Sehingga tekanan inflasi semakin rendah menjelang hari raya, khususnya di akhir Maret,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, PJ Gubernur Kaltim, Akmal Malik, juga menekankan pentingnya pengendalian inflasi melalui Gerakan Pangan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan.
"GNPIP dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kemandirian dan kedaulatan pangan," sebutnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni menambahkan, hadirnya GNPIP, yang di dalamnya terdapat kerja sama antar daerah, membuat kepastian ketersediaan pasokan pangan di Kaltim semakin menguat. Kendati demikian, pihaknya juga perlu meningkatkan produktivitas.
"Karena kebutuhan kita tidak dapat memenuhi kuantitasnya, perlu kerja sama antar daerah untuk mencukupi kebutuhan pangan," pungkas Sri.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima27 Mar 2024