Konsumsi dan Investasi Naik, BI Tatap Ekonomi Kaltim 2022 dengan Optimis

968kpfm, Samarinda - Pertumbuhan ekonomi di Kaltim diproyeksikan lebih tinggi pada tahun 2022 dibanding 2021. Itu karena aktivitas masyarakat yang terus membaik, seiring pandemi Covid-19 terkendali.

"Secara keseluruhan, kita melihat faktor pendorong (pertumbuhan ekonomi Kaltim) kapasitas industri pengolahan dengan aktivitasnya meningkat, pengolahan minyak juga meningkat karena aktivitas masyarakat yang meningkat," kata Kepala Kantor Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia (BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono kepada awak media di Samarinda, belum lama ini.

Tutuk menerangkan, sumbangsih pertumbuhan ekonomi Kaltim yang membaik juga dikarenakan proyek strategis nasional, yang sudah berjalan dan akan berjalan.

Terlebih, rencana pemerintah membangun Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim terus berjalan.

"Kami juga melihat tahun 2022, konsumsi masyarakat meningkat dan investasi juga meningkat di industri pengolahan. Begitu juga, proyek pemerintah juga meningkat untuk IKN," terangnya.

Tutuk juga menyebutkan, tantangan yang dihadapi Kaltim ke depan, adalah harga komoditas batu bara yang semakin menurun. Dan juga penurunan produksi minyak dan gas.

Faktor ini, disebutnya sebagai penahan pertumbuhan ekonomi Kaltim. Kendati demikian, meningkatnya konsumsi masyarakat, investasi dan belanja pemerintah dapat membangikitkan ekonomi pula.

"Secara keseluruhan tahun 2022 ekonomi Kaltim sedikit lebih tinggi di 2021. Asumsi kami ini adalah covid-19 relatif terkendali. Walaupun ada omicron, pandemi ini terkendali," papar Tutuk.

Diinformasikan, ekonomi Kaltim pada triwulan III tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 4,51 persen (yoy). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,97 persen.

Bank Indonesia memperkirakan ekonomi Kaltim di triwulan IV melambat namun tetap tumbuh positif. Ini karena turunnya harga komoditas batubara yang cukup signifikan dibanding triwulan III.

Penulis: Maul