Main Image
Advertorial
Advertorial | 17 Mar 2023

Konsumsi Pangan di Kaltim Belum Berimbang, Sekda Sri: Jadi Catatan Kita

968kpfm, Samarinda - Kalimantan Timur (Kaltim) dianggap memiliki persentase kekurangan konsumsi pangan atau kalori yang cukup tinggi di Indonesia.

Menurut Kepala Biro Perencanaan, Kerja Sama dan Humas Badan Pangan Nasional, Prof Dr Risfaheri, angka prevalensi kekurangan konsumsi pangan (prevalence of undernourishment/PoU) di Benua Etam berada di angka 16 persen.

"Padahal rata-rata nasional itu 10 persen. Jadi di Kaltim masih tinggi tingkat masyarakat yang kekurangan kalori," ucap Risfaheri, Jumat (17/3).

Hal yang sama juga terlihat dari tingkat Pola Pangan Harapan (PPH) di Kaltim. Risfaheri menyebut, pemenuhan PPH di Kaltim berada di angka 85 kalori per kapita per hari. Padahal rata-rata nasional berada di angka 92 kalori per kapita per hari.

Dari data tersebut menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat Kaltim mesti ditingkatkan lagi, terutama dalam pemenuhan gizi yang seimbang dalam pemenuhan kalori, baik itu protein ataupun karbohidratnya.

"Karena makan itu kan kita tidak hanya kenyang ya, tapi harus ada manfaatnya bagi tubuh, serta cukup kelengkapan gizinya. Kita harus melihat, kalaupun kita kenyang, apakah makanan itu sudah memenuhi kebutuhan gizi untuk tubuh atau tidak. Nah itu akan terlihat dari data PPH dan POU tadi," ungkapnya.

Merespon pernyataan Badan Pangan Nasional, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni mengatakan, pihaknya akan melihat lebih rinci mengenai data PoU dan PPH itu, karena saat ini Kaltim belum mencapai angka yang lebih baik. Padahal jika dinilai dari pendapatan per kapita, Kaltim menempati nomor tiga nasional.

"Indeks gizi kita juga tidak terlalu buruk. Kami ingin tahu di mana kesalahannya, apakah pola konsumsi kita selama ini yang keliru sehingga belum bisa mencapai angka yang lebih baik," imbuhnya.

Secara tegas, Sri akan menindaklanjuti data yang disampaikan Badan Pangan Nasional tersebut mengingat hal ini sangat penting untuk perkembangan sumber daya manusia (SDM) Kaltim di masa yang akan datang.

"Ini akan menjadi catatan kita nanti untuk segera ditindaklanjuti," singkatnya.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵