Main Image
Dunia
Dunia | 18 Dec 2018

Korban kebakaran di Loa Bakung, bercita-cita jadi pesepakbola terkenal

Pendengar KP (Samarinda) - Rintik hujan yang mengguyur Kota Samarinda pada Selasa (18/12), sekitar pukul 04.00 Wita, menyisakan kabar duka yang begitu mendalam bagi keluarga Sri Rahayu.


Sri Rahayu sendiri adalah salah satu dari 7 korban kebakaran yang terjadi di Jalan Jakarta, Perumahan Korpri Blok CK nomor 4, Kelurahan Loa Bakung, Samarinda.

Perempuan berusia 34 tahun itu semasa hidupnya menjabat sebagai Ketua RT 66, Kelurahan Loa Bakung. Dirinya dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah terhadap masyarakat sekitar serta paling cerdas di kalangan keluarga.

Menurut keterangan kakak Sri Rahayu, Munir Wiyoso, Sri merupakan anak bungsu dari sembilan bersaudara.
Munir mengatakan, ketujuh korban yang meninggal masih merupakan keluarga Sri. Di antaranya, Ilhamsyah (50), Ernawati Panjaitan (40), Safira (8), Ibrahim (36), Nanda (14), Rafli (12), dan Sri rahayu Panjaitan (34).

"Awalnya saya marah ketika mendapat kabar bahwa, Sri Rahayu meninggal akibat kebakaran yang terjadi subuh tadi," ujar Munir, Selasa (18/12).
Namun saat mengetahui hal yang sebenarnya, Munir seakan tidak percaya tujuh anggota keluarganya ikut tewas dalam musibah kebakaran tersebut. Munir menutrukan, Sri mengontrak rumah yang ditinggalinya sejak enam bulan lalu. Sebelumya, Sri beserta keluarga tinggal di dekat rumah Munir, yang berlokasi di Loa Buah.

"Tidak ada firasat apapun mengenai kejadian hari ini, namun sehari sebelum peristiwa, Sri Rahayu terus mengupload foto-foto dirinya di Facebook," terang Munir.
Selain itu, Munir juga menceritakan kisah anak Sri, Rafli yang masih berusia 12 tahun. Rafli sendiri baru saja merayakan hari lahirnya pada Sabtu (15/12). Bahkan belum lama ini, Rafli, yang bersekolah di SMP Negeri 7 Samarinda baru saja menerima rapornya.

"Rafli meminta kepada orang tuanya agar dibelikan sepatu, namun hal itu tidak tersampaikan," ucap Munir.
Rafli sendiri bercita-cita menjadi pemain sepakbola yang terkenal. Namun mimpinya itu harus kandas akibat musibah kebakaran ini. Munir juga sangat menyesal, lantaran tidak sempat membelikan Rafli sepatu bola.
Selepas peristiwa, seluruh korban dibawa ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) untuk dilakukan otopsi.

Melalui kesepakatan keluarga, lanjut Munir, ketujuh korban kebakaran tersebut dimakamkan dalam satu lubang, di pemakaman yang berada di kawasan Sungai Kunjang.

Foto      : Sri Rahayu bersama keluarga. Ibrahim (Kiri), Alvira Putri Ananda Rahim (kedua dari kiri), Muhammad Rafli (Kedua dari kanan), Sri Rahayu (Kanan). (Istimewa)

Penulis : Fajar

Editor   : Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵