Kota Taguh Bakar, Program Disdamkar untuk Tekan Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk Samarinda

968kpfm, Samarinda - Akses jalan yang sempit di tengah pemukiman padat penduduk kerap menyulitkan upaya pemadaman kebakaran di Kota Tepian. Tak jarang proses pemadaman kebakaran harus memakan waktu lama akibat hal tersebut, sehingga banyak masyarakat yang kehilangan rumahnya.

Untuk meminimalisir hal itu terjadi, Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) dan Penyelamatan Kota Samarinda membentuk Kota Taguh Bakar atau tangguh terhadap penanggulangan bencana kebakaran di Jalan Jelawat, Gang 9, Kelurahan Sidomulyo, Samarinda Ilir pada Kamis (20/10).

Tak tanggung-tanggung, satu pasang hydrant kering dengan empat cabang telah dipasang di kawasan pemukiman padat penduduk itu.

Kepala Disdamkar dan Penyelamatan Kota Samarinda, Hendra AH menyampaikan, hydrant kering ini digunakan untuk menyuplai air ketika mobil pemadam kebakaran tidak memiliki akses masuk ke lokasi kebakaran.

"Jadi air dari unit tangki kami dimasukkan ke dalam hydrant itu untuk menyuplai air. Kemudian selang-selang dipasang supaya petugas pemadam kebakaran dapat mengakses lokasi kebakaran meski jalannya sempit," kata Hendra AH, Kamis (20/10).

Upaya dari Disdamkar dan Penyelamatan Kota Samarinda sendiri mendapat apresiasi dari Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi. Menurutnya program ini selaras dengan Pro Bebaya untuk menangani persoalan kebakaran di lingkungan kelurahan dan rukun tetangga (RT) yang penduduknya padat.

"Ini kan inovasi yang kita anggap tepat sesuai dengan persoalan yang dihadapi oleh kota Samarinda, terutama daerah pemukiman padat penduduk. Saya rasa tidak ada alasan bagi Camat dan Lurah untuk mengoptimalkan pro bebaya dalam rangka mereplikasi program ini," tandasnya.

Orang nomor dua di Kota Tepian ini berharap upaya sosialisasi seperti memasang spanduk himbauan tetap dilakukan, serta masyarakat melalui RT dapat bergotong royong menyediakan hydrant kering di lingkungannya untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran.

Penulis: Fajar
Editor: Maul