KPFM SAMARINDA - Sejumlah kalangan, baik akademisi, lembaga independen, hingga pemerintah tak henti-hentinya menyuarakan kepada masyarakat agar kritis mengenali dampak negatif dan tidak mudah dikontrol oleh media. Terlebih, penyebaran informasi di era digital semakin masif. Sehingga diperlukan adanya sosialisasi tentang literasi media.
Berbagai persoalan yang tengah dihadapi masyarakat mengenai difusi informasi turut dibahas dalam seminar literasi media yang diselenggarakan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kaltim, di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Kamis (21/11/2019).
Koordinator Penelitan Jaringan Penggiat Literasi Digital (Japelidi), Liliek Budiastuti Wiratmo yang menjadi salah satu pembicara dalam acara tersebut mengungkapkan, berdasarkan hasil temuan pihaknya, kelompok yang paling banyak mendapat berita bohong atau hoaks adalah orang-orang dewasa yang berusia sekitar 50 tahun ke atas.
Mereka, tambah Liliek, menerima begitu saja informasi yang diterima, tanpa harus memverifikasi kebenarannya.
"Mereka percaya saja, terlebih yang menyebarkan informasi adalah orang-orang panutan mereka," kata Liliek kepada sejumlah awak media usai kegiatan.
Meski begitu, Liliek mengatakan, anak muda juga masih banyak yang terkena imbas hoaks. Bahkan, mereka belum bisa mengambil keputusan usai menerima informasi tersebut.
"Mau tidak mau, kita harus memverifikasi informasi yang beredar," terangnya.
Lebih jauh dia menerangkan, dampak yang dihasilkan media digital lebih besar ketimbang media konvensional. Memberikan pemahaman mengenai literasi digital, ujar Liliek, merupakan upaya mengurangi konten negatif yang kerap dikonsumsi para kawula muda.
"Anak muda itu menjadi salah satu kalangan yang terbesar menyumbang penetrasi pengguna internet di Indonesia," cetusnya.
Liliek berharap, para mahasiswa peserta seminar, mampu berpikir kritis dan dapat menggaungkan kepada masyarakat luas, bagaiamana mengonsumsi isi media secara baik.
"Memanfaatkan media digital, bukan dimanfaatkan media digital," tegasnya.
Sementara itu, Komisioner KPID Kaltim, Andi Muhamad Abdi menyebutkan, seminar bertajuk Literasi Menuju Generasi Kritis Bermedia ini digelar dengan tujuan mengajarkan masyarakat agar dapat memilah dan memverifikasi informasi dari media secara baik dan benar. Apalagi, dalam waktu dekat Kaltim memasuki tahun politik.
"Sehingga perlu dicerahkan dan dibekali pengetahuan mengenai media yang bakal dikonsumsi oleh mereka," pungkasnya.
Dokumentasi: Kpfm Samarinda
Penulis: Maul
Editor : Agung
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima21 Nov 2019