968kpfm, Bontang - Setelah Samarinda, Presiden RI, Joko Widodo, melanjutkan rangkaian kunjungan kerjanya di Benua Etam dengan menyambangi Bontang pada Kamis (29/2).
Orang nomor satu di Indonesia ini tiba di Kota Taman untuk meresmikan pabrik amonium nitrat yang dibangun oleh PT Dahana dan Pupuk Kaltim milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pembangunan pabrik sendiri dikerjakan oleh konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) di atas lahan kurang lebih enam hektar, dengan total investasi kurang lebih Rp1,2 triliun.
Pabrik ini merupakan pabrik amonium pertama yang dimiliki Pupuk Kaltim. Bahkan, hasil dari produksi PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) ini, diperkirakan mampu memenuhi 12 persen kapasitas amonium nitrat lokal atau 221 ribu ton. Termasuk, memproduksi 75 ribu ton bahan peledak per tahun.
Presiden yang akrab disapa Jokowi ini menjelaskan, dunia sekarang ini sedang mengalami krisis dan semua negara sangat berhati-hati terhadap pangan. Menurutnya, jika dulu ingin impor beras dan gandum sangat mudah, tapi sekarang negara-negara yang kerap mengekspor bahan pangan itu mengalami krisis, sehingga ada negara yang menyetop menjual berasnya.
"Pangan menjadi sangat penting bagi semua negara. Terlebih produktivitasnya memerlukan pupuk," ucap Jokowi, Kamis (29/2).
Sayangnya beberapa komponen bahan baku pupuk di Indonesia masih impor, sehingga kemandirian itu menjadi tidak dimiliki negara. Oleh sebab itu, Jokowi sangat mengapresiasi dan menghargai upaya keras pembangunan industri amonium nitrat, karena 21 persennya masih impor dari negara lain.
Dibangunnya pabrik Kaltim Amonium Nitrat dapat mengurangi impor bahan baku pupuk. Saya senang pabrik ini selesai. Semoga bisa menambah bahan baku pupuk di tanah air. Dengan peresmian pabrik ini, kemandirian kita, produktivitas pangan kita semakin mandiri," kata Jokowi.
Sementara itu, Menteri BUMN RI, Erick Thohir mengatakan bahwa di Indonesia hilirisasi sudah ada. Terbukti, salah satu perusahaan pupuk terbesar di dunia yang berada pada ranking 9 terbesar di dunia sekarang sudah naik ke peringkat enam terbesar di dunia.
Ini membuktikan kerja keras dari bentuk komitmen semua. Ke depan, kata Erick, perusahaan pupuk ini menjadi sebuah perusahaan yang akan terintegrasi dengan Petrochemical.
"Bahkan bukan hanya untuk pupuk, tapi pabrik ini mendukung kebutuhan industri pertahanan negara," jelasnya.
Di sisi lain, Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik mengaku bersyukur dengan keberadaan pabrik yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo ini.
"Tentu pabrik ini menjadi hal yang luar biasa bagi masyarakat Kaltim, terutama Bontang. Artinya mereka sudah berkontribusi penting untuk ketahanan pangan nasional," singkatnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima01 Mar 2024