968kpfm, Samarinda - Penataran pelatih yang digelar KONI Kaltim dalam menyongsong Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara, berlanjut. Pada hari kedua, Rabu, 7 Februari 2024, materi yang dibahas adalah penanganan cedera olahraga.
Seratusan pelatih dari berbagai cabang olahraga (cabor) berkumpul di Hotel Mesra Samarinda, untuk menyaksikan pemaparan Prof Suprayitno, yang bertugas menjadi narasumber.
Ada dua substansi utama yang disampaikan Suprayitno dalam materinya. Pertama adalah penanganan cedera dengan massage atau pijat. Dan yang kedua, metode kinesio tape atau koyo yang membantu kinerja otot.
Di hadapan peserta pelatihan, Suprayitno mempraktikkan cara memijat yang benar. Menurutnya, kebanyakan atlet sering mengalami cedera di bagian pergelangan kaki dan lutut.
"Gunakan bahan yang tidak panas dulu, seperti lotion. Kemudian jangan pijat di bagian yang sakit, tapi yang bagian terkoneksi dengan yang sakit itu. Pijat dengan gentle, tidak keras, tidak juga pelan," terang Suprayitno.
Idealnya, kata Suprayitno, pijat bagi atlet dilakukan seminggu sekali. Lantaran, saat lelah yang dialami pasca-latihan, atlet memerlukan recovery atau pemulihan cepat.
"Butuh rehabilitasi, bagaimana cedera itu bisa diminimalkan usai latihan. Pelatih itu di satu sisi meningkat performance atlet. Makanya recovery-nya harus cepat.
Di sesi kedua, Suprayitno menjabarkan cara menggunakan kinesio tape. Ia berpendapat, pemasangan alat bantu ini bisa dilakukan sebelum pertandingan atau saat atlet mengalami cedera.
"Tujuannya membantu kerja otot yang lagi bermasalah. Sehingga atlet mampu melakukan aktivitas, bisa menyelesaikan pertandingan," jelasnya.
Paling penting, terang Suprayitno, pelatih atau ahli pijat, harus mampu menganalisa kondisi atlet. Karena ada penanganan cedera yang perlu ditangani petugas medik.
"Misalnya kayak patah tulang atau robek otot," imbuhnya.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima07 Feb 2024