Lapak Belum Boleh Dibuka, PKL Tepian Mahakam Mengadu ke DPRD Samarinda

968kpfm, Samarinda - Pedagang Kaki Lima atau PKL yang tergabung dalam Ikatan Pedagang Tepian Mahakam (IPTM) menyambangi Gedung DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Senin (31/5).

Kedatangan kelompok PKL itu terkait larangan berjualan oleh Pemkot Samarinda di Tepian Mahakam segmen Jalan Gajah Mada, sejak 15 Mei 2021 lalu.

Kepada awak media, Ketua IPTM Samarinda, Hans Meiranda Ruauw mengatakan, kehadiran mereka di gedung wakil rakyat untuk mengadu tentang nasib PKL di Tepian Mahakam. Menurutnya, para pedagang tidak boleh membuka lapak, sampai batas waktu yang belum ditentukan.

"Kami tidak bisa mencari nafkah karena tidak boleh beroperasi sampai batas waktu yang tak ditentukan. Kedatangan kami untuk meminta kejelasan terkait hal tersebut, serta memohon kepada anggota dewan agar bisa membantu untuk hearing (dengar pendapat) dengan Pemkot Samarinda," kata Hans, Senin (31/5).

Hans menerangkan, ada beberapa poin dari surat terbuka yang disampaikan kepada anggota dewan. Utamanya, para penjual akan membuka kedai pada medio Juli, apabila belum mendapat kepastian dari Pemkot.

"Bukan maksud kami untuk membangkang, tapi ini adalah bentuk desakan kami kepada pemkot. Kalau kami dikatakan membangkang, buktinya kami mematuhi selama 16 hari ketentuan dari pemerintah," terangnya.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya menyebutkan sangat memahami hal yang dirasakan PKL di Tepian Mahakam. Oleh sebab itu, dirinya mendorong agar Pemkot Samarinda dapat menindaklanjuti tuntutan IPTM.

"Saya akan tunggu dalam kurun waktu dua atau tiga hari. Kalau pemkot merespons sebelum itu, saya tidak akan tindaklanjuti hal ini. Tapi kalau belum mendapat respon, saya akan memanggil instansi terkait untuk melakukan hearing dan menemukan solusi yang tepat," tegasnya.

Lebih lanjut, Angkasa Jaya berharap agar pemerintah bisa bersikap adil dan lebih manusiawi dalam menyikapi permasalahan ini. Pemerintah boleh saja menjaga agar pandemi tidak meluas, tetapi tidak boleh juga mengabaikan urusan perut para pkl Tepian Mahakam.

Penulis: Fajar

Editor: Maul