968kpfm, Samarinda - Walau dalam kondisi berpuasa, ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Kota Tepian yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kaltim Menggugat (Mahakam) tetap melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Rabu (6/4).
Dalam penyampaian pendapat kali ini, massa aksi menyampaikan tiga tuntutan. Humas Aliansi Mahakam, Arya Yudistira memaparkan, ketiga tuntutan tersebut yakni menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM), menolak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), serta menolak wacana penundaan Pemilu 2024 dan usulan perpanjangan jabatan Presiden menjadi 3 periode.
"Poin pertama dan kedua tidak relevan karena saat pandemi di mana pemulihan ekonomi belum maksimal, kenaikan harga ini sungguh memberatkan masyarakat," ujar Arya.
Khusus untuk wacana perpanjangan jabatan Presiden menjadi 3 periode, kata Arya, sudah jelas dalam Pasal 7 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 tertuang bahwa Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatannya selama masa lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.
Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 ini berpendapat, secara aturan wacana tersebut sudah melanggar UUD 1945. Oleh sebab itu dalam aksi kali ini, pihaknya ingin bertemu dengan wakil rakyat di Karang Paci untuk berdiskusi dan menyatakan sikap.
"Harapannya, pihak DPRD punya sikap yang tegas terkait tuntutan yang kami bawa. Jika tidak direspon, maka kami akan melakukan aksi yang sama nantinya dengan jumlah massa yang lebih banyak," tegas Arya.
Aksi unjuk rasa Aliansi Mahakam ini sempat memanas lantaran tidak mendapat respon dari satupun anggota DPRD Kaltim. Massa aksi pun langsung memblokade Jalan Teuku Umar dengan cara membakar ban di tengah jalan untuk melampiaskan kekecewaannya.
Beruntung aksi ini dapat diredam oleh aparat kepolisian, di mana Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli, yang turun langsung untuk mengamankan aksi unjuk rasa ini. Menjelang waktu berbuka puasa, massa aksi akhirnya melakukan deklarasi dan membubarkan diri masing-masing secara tertib.
Foto: Ratusan mahasiswa dari berbagai universitas yang tergabung dalam Aliansi Mahakam. (KPFM/Fajar)